No Result
View All Result
Rabu, 10 Agustus 2022
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta
Informasi Seputar Cirebon Raya
No Result
View All Result
Home Umum

Pegiat Lingkungan E-Team Menemukan Formula Penanganan Limbah Produksi Batu Alam

by Redaksi Ciayumajakuning
12 Januari 2020
in Umum
Pegiat Lingkungan E-Team Menemukan Formula Penanganan Limbah Produksi Batu Alam

Suudul Falah Nampak Sedang Mempraktekan Cara Pengolahan Limbah Batu Alam

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

CIREBON, – Resah dengan kondisi sungai akibat limbah pengolahan batu alam, membuat salah seorang penggiat lingkungan dari E-Team, Suudul Falah membuat terobosan baru dalam pengolahan air limbah hasil dari produksi batu alam menjadi jernih kembali.

Air limbah yang tercampur dengan debu hasil produksi batu alam dengan ukuran debu yang sangat kecil, dinilainya debu tersebut akan sulit untuk mengendap. Sehingga diperlukan cara pengolahan yang tepat dalam menangani air limbah terutama limbah hasil produksi batu alam.

BacaJuga

Robert Alberts Pilih Mundur Nahkodai Saat Persib Dijurang Klasemen

Dinkes Kabupaten Cirebon: 23 Persen dari 133 Ribu Anak Sudah Diimunisasi

Empat Anggota Geng Motor di Majalengka Penganiaya Warga Hingga Tewas Dibekuk

Golkar Jabar Beri Kebebasan Arilangga Hartarto Tentukan Cawapres di Pilpres 2024

“Dengan cara pengolahan yang kami temukan ini secara otomatis partikel kecil dari debu hasil produksi batu alam akan menggumpal yang cukup membutuhkan  hitungan menit saja,” kata Falah saat ditemui di komplek Ma’had Daruttauhid Al-Ishlah Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon ketika memberikan sosialisasi terhadap masyarakat, pelaku usaha batu alam dan perangkat desa, Minggu (12/1/2020).

Dirinya menjelaskan cara pengolahan air limbah dari produksi batu alam, di tahap pertama dibutuhkan Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yakni bak awal sebagai proses pengendapan lalu bak pengendapan kedua dan kemudian bak akhir sebagai finalisasi dari seluruh proses tahapan pengelolaan limbah produksi batu alam. Lanjut dia, pembuatan bak disesuaikan dengan pemanfaatan air dari masing-masing lokasi produksi batu alam. Hanya saja untuk pabrik kecil bisa di design ulang yang disesuaikan dengan lokasi, mengingat cara penanganan pengelolaan limbah disesuaikan antara debit air yang digunakan.

“Sebagai contoh kami mengambil air limbah sebanyak 500 ML, cukup menggunakan 5 tetes atau 500 PPM cairan Koagulan ditambah 2 ML cairan Flokulan. Kemudian tahap pertama cairan koagulan yang dimasukan kedalam air kemudian hingga merata terus dilanjut dengan cairan flokulan, jadi perbandingan antara cairan Koagulan dan Flokulan dengan air limbah itu 5 : 10.000. Dalam proses pengikatan antara debu yang dihasilkan dari produksi limbah dengan cairan yang kami teteskan ini cukup membutuhkan waktu kurang dari 2 menit saja yang dipastikan ramah lingkungan,” jelasnya.

Ide awal ini muncul karena pada tahun 2014 program ini sempat berjalan, namun pada pelaksanaannya tidak terdapat konsistensi dari beberapa pihak terutama pemerintah daerah. Ditambah lagi setelah melihat kondisi air sungai yang begitu memprihatinkan maka munculah ide ini sampai akhirnya mendapatkan formula yang tepat bagi penanggulangan limbah produksi batu alam.

“Harapan kami adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan pemilik pabrik untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan permasalahan limbah batu alam,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa bobos, Abdullah yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, sejak tahun 80’an masyarakat Desa Bobos sudah mulai melakukan produksi batu alam. Dari hasil pencatatan yang dilakukan desa, sampai saat ini terdapat 90 pengrajin batu alam dan dipastikan jumlah tersebut tidak bertambah.

Mengenai penanganan limbah, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dengan  mencoba untuk merelokasi pabrik dengan cara mesentralisasi ke Desa Cipanas. Rencana itu disebutnya sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon, namun hal tersebut tidak terealisasi sampai sekarang.

“Kalo diliat dari hasil limbah, produsen batu alam langsung membuang limbah ke sungai cimanggu, dan dari keseluruhan pengrajin batu alam tidak seluruhnya memiliki IPAL karena terkendala dengan lahan,” kata Abdullah.

Imbas limbah diungkapkannya sangat berpengaruh terhadap pertanian yang semakin hari semakin menurun dalam aspek kuantitas pertanian. Ia pun berharap dengan adanya sinergitas seluruh stakeholder dalam upaya menanggapi temuan ini. Sehingga nantinya lahan pertanian tetap berjalan dimana lahan pertanian di Desa Bobos tercatat seluas 45 hektare bisa kembali menghasilkan jumlah hasil pertanian yang baik.

“Uang jelas dengan adanya pencemaran lingkungan ini membuat hasil pertanian menurun akibat sedimentasi yang mempengaruhi terhadap kesuburan tanah. Tapi ini menjadi dilematis karena masyarakat Desa Bobos ada yang bertani dan ada yang hidup dari batu alam, jadi kami menyambut baik dengan adanya temuan ini dan bisa menjadi jalan keluar yang win-win solution,” pungkasnya.

Tags: BeritacirebonhariiniCirebonLimbahbatualamTrending

Related Posts

Ciayumajakuning.id

Robert Alberts Pilih Mundur Nahkodai Saat Persib Dijurang Klasemen

10 Agustus 2022
Golkar Jabar Beri Kebebasan Arilangga Hartarto Tentukan Cawapres di Pilpres 2024

Dinkes Kabupaten Cirebon: 23 Persen dari 133 Ribu Anak Sudah Diimunisasi

10 Agustus 2022
Golkar Jabar Beri Kebebasan Arilangga Hartarto Tentukan Cawapres di Pilpres 2024

Empat Anggota Geng Motor di Majalengka Penganiaya Warga Hingga Tewas Dibekuk

10 Agustus 2022
Golkar Jabar Beri Kebebasan Arilangga Hartarto Tentukan Cawapres di Pilpres 2024

Golkar Jabar Beri Kebebasan Arilangga Hartarto Tentukan Cawapres di Pilpres 2024

10 Agustus 2022
Ciayumajakuning.id

Irjen Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati Setelah Ditetapkan Jadi Tersangka

9 Agustus 2022
Ciayumajakuning.id

Polri Tetapkan Ferdy Sambo Sebagai Tersangka Penembakan Brigadir J

9 Agustus 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Video Terbaru

Lapas Majalengka Razia Kamar Warga Binaan untuk mencegah gangguan keamanan
Video

Lapas Majalengka Razia Kamar Warga Binaan untuk mencegah gangguan keamanan

by Aris Efendi
18 Juli 2021

TIPS PINTAR UNTUK MEMBUAT SUSU STERIL

TIPS PINTAR UNTUK MEMBUAT SUSU STERIL

18 Juli 2021
Pemerintah resmi menambah masa penerapan PPKM darurat hingga akhir Juli 2021

Pemerintah resmi menambah masa penerapan PPKM darurat hingga akhir Juli 2021

17 Juli 2021
Bupati Cirebon Drs. H. Imron Mag. memberikan perhatian khusus pada Sudrajat yang videonya viral

Bupati Cirebon Drs. H. Imron Mag. memberikan perhatian khusus pada Sudrajat yang videonya viral

17 Juli 2021
Penampakan CSB Mall Cirebon sepi tidak beroperasi saat PPKM Darurat di Kota Cirebon

Penampakan CSB Mall Cirebon sepi tidak beroperasi saat PPKM Darurat di Kota Cirebon

16 Juli 2021
Pemkot Cirebon Bersama Lanal Sediakan 200 Dosis Vaksin Pada Pelayanan Drive Thru Vaksin

Pemkot Cirebon Bersama Lanal Sediakan 200 Dosis Vaksin Pada Pelayanan Drive Thru Vaksin

16 Juli 2021
Ujang Bustomi Bagikan Pendapatannya Bagi Masyarakat Saat PPKM Darurat

Ujang Bustomi Bagikan Pendapatannya Bagi Masyarakat Saat PPKM Darurat

16 Juli 2021
Imbas penyekatan di jalan kalitanjung Kota Cirebon menimbulkan kemaceta panjang hingga ke penggung

Imbas penyekatan di jalan kalitanjung Kota Cirebon menimbulkan kemaceta panjang hingga ke penggung

15 Juli 2021
ExtraBed.id
ExtraBed.id

Redaksi | Tentang Kami | Pedoman Media Siber

Partner

© 2020 ciayumajakuning.id - PT. Sonde Mitra Utama
No Result
View All Result
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta

© 2020 ciayumajakuning.id