Lifestyle
Adanya Pemberitaan Mengenai Satu Orang Suspect Virus Corona, Ini Penjelasan Tim Dokter
CIREBON, – Secara resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mengumumkan agar masyarakat tidak usah merasa panik atas pemberitaan mengenai adanya salah satu orang pasien RSUD Waled yang ditenggarai sebagai suspect virus corona.
Tim dokter RSUD Waled, dr. Ahmad Fariz mengatakan bila Seksi Surveilans-Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon pada, Senin (27/1/2020) tepatnya pukul 10.27 WIB, menerima laporan dari Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) Waled bila pada pukul 09.55 WIB di hari yang sama, RSUD Waled telah menerima pasien dengan keluhan utama demam >380C, batuk, sesak, dan sakit kepala, sepulang bekerja dari Taiwan.
“Berdasarkan informasi tersebut, tim Epidemiolog Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, melakukan investigasi awal terhadap kasus dan kontak eratnya,” ungkap dr. Ahmad Fariz saat menggelar konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan, Selasa (28/1/2020).
Pasien yang suspect virus corona yakni S.H (44) sebagai warga Desa Cikulak Kecamatan Waled datang ke RS Waled dengan keluhan demam sejak 15 Januari 2020 pernah mencapai >390C, pada saat investigasi, suhu tubuh 36,50C disertai Batuk, pilek, sesak nafas, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot dimana hal itu sudah dirasakan sebelum berangkat ke Taiwan.
“Hasil pemeriksaan fisik dokter mendiagnosa Community Acquired Pneumonia (CAP) dd/ suspek Corona, sebelumnya dalam riwayat kontak atau paparan pada tanggal 5 Januari 2020 pasien ini berangkat ditugaskan oleh pimpinannya mengikuti National Sales Conference (NSC) di Kota Taipe-Taiwan bersama 5 rekan lainnya dari Jakarta, Semarang, dan Jawa Timur. Pasien mengikuti NSC selama 12 hari sampai dengan tanggal 15 Januari 2020. Disela-sela mengikuti NSC, pasien beserta teman-teman lainnya mengikuti juga tour di sekitar Kota Taipe. Tanggal 15 Januari 2020, pasien beserta rombongan pulang dan tiba di Indonesia. Sampai di rumah, pasien merasa demam, batuk semakin sering, dan sesak nafas,” jelasnya.
Dijelaskannya pula pasien berobat pertama kali tanggal 15 Januari 2020 ke klinik Pratama Medika Desa Pabuaran yang kemudian diberi obat. Lalu pasien ini berobat kembali ke klinik yang sama tanggal 27 Januari 2020, sehubungan dengan keluhan akibat penyakit yang dideritanya tidak berkurang. Kasus dirujuk ke RSUD Waled oleh dokter Klinik setelah diketahui adanya riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit Pneumonia berat yang disebabkan Coronavirus.
“Sampai akhirnya pasien ini masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waled pada hari Senin 27 Januari 2020 jam 09.55 WIB dan ditempatkan di ruangan isolasi,” kata dia.
Dalam menangani pasien disebutnya upaya yang telah dan akan dilakukan yakni tatalaksana kasus, pemberian antibiotik dan simptomatik sesuai advis dokter. Kemudian dilakukan isolasi penderita, lalu monitoring penderita dan kontak kepada empat orang yakni istri, dua orang anak, dan satu adik pasien sampai dengan 14 hari ke depan, kemudian berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) untuk pengambilan sampel swab nasofaring, sputum, dan serum yang akan dilaksanakan hari ini di RSUD Waled.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- Budaya3 minggu ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Umum2 minggu ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP
- Budaya4 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Teknologi1 bulan ago
JAMKESAYU, Permudah Kelola Data Penerima Jaminan Kesehatan di Indramayu
- Umum3 minggu ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan