CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebanyak 11 pelaku UMKM Cirebon bidang furniture rotan dan tekstil mendapat pembiayaan perdagangan dari Kemendag RI.
Anggaran pembiayaan sebesar Rp 16,1 milyar. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, yang secara langsung menyaksikan pemberian secara simbolis pembiayaan perdagangan itu.
Dia mengatakan, saat ini kondisi perekomian terkontraksi akibat pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19. Sehingga perdagangan tidak berjalan efektif baik dalam skala nasional maupun dalam skala internasional.
“Diakui kondisi seperti sekarang perekonomian sedang terkontraksi akibat pandemi ini, sehingga mobilitas orang terbatas yang mempengaruhi terhadap aktifitas perdagangan,” ujar Agus, Kamis (5/11/2020).
Bahkan selain itu, sambung Agus, ditengah kondisi seperti sekarang ancaman resesi global sangat berpeluang terjadi. Oleh karena itu, Indonesia harus segera melakukan kegiatan ekspor sebagai langkah antisipasi terjadinya resesi.
“Pada kegiatan ini kami salurkan pembiayaan sebesar Rp 16,1 Milyar untuk UMKM dalam melakukan kegiatan ekspor,” ungkap Agus.
Dijelaskan, trade financing merupakan hal yang dinantikan oleh pelaku UMKM sebagai dorongan bagi UMKM supaya lebih aktif dalam melakukan kegiatan perdagangan.
“UMKM harus naik kelas, sehingga dapat berkontribusi ekspor sehingga dapat memperbaiki neraca perekonomian nasional,” kata Agus.
Dirinya berpesan pada seluruh pelaku UMKM harus berorientasi ekspor agar dapat membangkitkan perekonomian daerah maupun nasional.
“UMKM harus punya semangat ekspor supaya perekonomian daerah dan nasional terangkat kembali setelah ditempa pandemi,” ungkap Agus.
Sementara itu, Direktur PT Kekean Primanda Indonesia A Nurhasyim Hamada selaku penerima trade financing mengaku terbantu dengan pembiayaan perdagangan yang digagas oleh Kementerian Perdagangan ini.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya trade financing ini karena sangat membantu kegiatan ekspor, setelah enam bulan terakhir kami tidak bisa lakukan kegiatan ekspor akibat pandemi ini,” ungkap Nurhasyim.