No Result
View All Result
Sabtu, 16 Januari 2021
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Foto
Informasi Berita Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan
No Result
View All Result
Home Budaya

Pusara Kiai Cirebon di Madura Tanpa Prasasti

by ciayumajakuning.ID
18 Desember 2020
in Budaya
0
Kiai Cirebon

Makam Kiai Cirebon di posisi paling kanan atas. Bandingkan dengan foto makam muridnya, Tumenggung. Foto: Media Center Sumenep Yudanegara, di kawasan Desa Kebunagung.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ciayumajakuning.ID  – Raden Bugan alias Pangeran Macan Ulung, alias Tumenggung Yudanegara, merupakan salah satu maestro dalam dinamika peradaban Sumenep. Ketika Sumenep sejak dekade kedua abad 17 berada dalam bayang-bayang Jawa, Yudanegara bisa dikatakan sebagai satu-satunya penguasa yang berani melepaskan diri atas hegemoni Mataram.Di balik nama Yudanegara, ada sosok Kiai Cirebon. Sosok penting dalam mendidik dan membentuk karakter seorang Yudanegara

Ia juga merupakan salah satu sosok yang hingga sepeninggalnya (berdasar catatan Sumenep 1672 Masehi), terus dikenang namanya. Dikenal sebagai penguasa yang arif dan berbudi pekerti luhur. Ketinggian pekertinya tercermin dalam ungkapan “ta’ kennal Judhanagara” (tidak mengenal Yudanegara), bagi mereka yang tidak berakhlak baik.

BacaJuga

Kabar Gembira, Museum Geologi Bandung Buka Kunjungan Secara Virtual

Ramalan di Tahun Kerbau Logam 2021 Dari Covid-19 Hingga Bencana Alam

Ragam Makna di Balik Rupa Topeng Cirebon

Tim Arkeolog Hentikan Sementara Ekskavasi Situs Candi di Indramayu

“Yudanegara merupakan peletak dasar ‘ondagga bhasa’ atau tangga bahasa di Madura Timur. Salah satu bagian dari tatakrama atau adat sopan santun, yang dibedakan sesuai strata usia, keilmuan, dan status sosial, meliputi antara yang muda pada yang tua, murid pada gurunya, dan antara rakyat dengan penguasanya,” kata RB Muhlis, salah satu Pemerhati Sejarah di Sumenep.

Nah, di balik nama Yudanegara, ada sosok Kiai Cirebon. Sosok penting dalam mengasuh, membesarkan, mendidik dan membentuk karakter seorang Yudanegara. Seperti dalam kisah babad dan sejarah Sumenep, Yudanegara memang ditinggal wafat ayahnya, pasca huru-hara dalam peristiwa invasi Mataram atas Madura pada sekitar 1624 Masehi.

Yudanegara yang berhasil diselamatkan pengikut ayahnya, dibawa ke Cirebon. Peristiwa ini masih belum bisa dipastikan alasannya. Karena bisa jadi hal itu atas sepengetahuan Mataram atau sebaliknya.

“Yang jelas, Yudanegara setelah agak dewasa juga pernah disebut menghadap ke Mataram, dan pernah ditugaskan dalam menaklukkan Blambangan di suatu masa,”ujar Ja’far Shadiq, dari Komunitas Ngopi Sejarah (Ngoser).

Kembali pada Kiai Cirebon, entah kenapa, tokoh ini ikut menyertai sang murid kembali ke tanah asalnya; Sumenep. Kiai Cirebon bahkan menetap di Madura Timur hingga akhir hayatnya.

Lebih lanjut, info soal Kiai Cirebon di Sumenep juga sangat minim. Salah satu info yang bisa didapat Media Center Sumenep, hanya riwayat dari kalangan keluarga Rumah Panggung Ronggodiboso, Kepanjin.

Ronggodiboso adalah tokoh berpengaruh di masa Yudanegara. Dalam catatan Rumah Panggung tokoh ini merupakan patih Sumenep. Dalam riwayat lain beliau adalah seorang ronggo, yakni sebutan sebagai kuasa di suatu wilayah. Nama lain Ronggodiboso dalam catatan silsilah keluarga Keraton Sumenep ialah Raden Entol Anom atau Raden Onggodiwongso.

“Patih Ronggodiboso adalah putra Raden Sutojoyo, sekaligus cucu Pangeran Macan Alas, Waru Pamekasan. Keluarga Rumah Panggung masih kerabat dekat Yudanegara. Sama-sama masih keturunan Adipati Sampang dan Pamekasan,” kata Iik Guno Sasmito, dari keluarga Rumah Panggung.

Nah, diperkirakan saat Kiai Cirebon ke Sumenep, kuasa di sana adalah seorang ronggo, yakni Raden Entol Anom di atas.

“Rumah Kiai Cirebon di sebelah timur rumah panggung. Begitu juga makam Kiai Cirebon,” lanjut Iik, Kamis (17/12/2020).

Makam Kiai berada di Jalan Letnan Ramli. Untuk mencapai lokasinya, Media Center mesti masuk sebuah gang sempit ke arah timur sekira 50 meter. Kondisi makam saat media ini ke sana, tidak begitu terawat. Makamnya hanya dipagari dinding berbentuk persegi empat dengan luas sekitar 2×3 meter.

Dalam kolase foto tulisan ini di atas, tampak makam Kiai Cirebon di posisi paling kanan atas. Bandingkan dengan foto makam muridnya, Tumenggung Yudanegara, di kawasan Desa Kebunagung.

Nisan makam Kiai Cirebon belum dipastikan usianya, meski kuna. Namun diperkirakan mengalami pemugaran jauh setelah wafat sang guru besar. Sementara kijingnya sudah mengalami perubahan pula, baru sama sekali. Makam beliau sudah diapit bangunan rumah-rumah warga. Di sana makam ini menepi, tanpa prasasti. (infopublik)

Tags: CirebonMaduraSumenepYudanegara

Related Posts

Ciayumajakuning.id

Kabar Gembira, Museum Geologi Bandung Buka Kunjungan Secara Virtual

13 Januari 2021
Kerbau Logam

Ramalan di Tahun Kerbau Logam 2021 Dari Covid-19 Hingga Bencana Alam

6 Januari 2021
Topeng Cirebon

Ragam Makna di Balik Rupa Topeng Cirebon

2 Januari 2021
Ekskavasi Candi

Tim Arkeolog Hentikan Sementara Ekskavasi Situs Candi di Indramayu

13 Desember 2020
BPCB Banten Gelar Ekskavasi Penyelamatan Bangunan Terduga Candi Di Indramayu

BPCB Banten Gelar Ekskavasi Penyelamatan Bangunan Terduga Candi Di Indramayu

6 Desember 2020
Majalengka

Diskominfo Majalengka Gelar Pertunjukan Seni Tradisional Virtual

3 Desember 2020

Popular

  • Bupati Cirebon Minta Dinsos Ganti Seluruh Pendamping BPNT

    Bupati Cirebon Minta Dinsos Ganti Seluruh Pendamping BPNT

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Cara Menanyakan Lowongan Kerja Lewat WhatsApp dan SMS

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Satpol PP Kabupaten Cirebon Gelar Operasi, Temukan Komunitas Yang Diduga LSL

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • LPK Marikangen Mandiri Secara Perdana Memberangkatkan Siswanya Ke Jepang

    2 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Tranding Twitter Video Panas Gisel Anastasia

    2 shares
    Share 1 Tweet 1
ExtraBed.id
ExtraBed.id

Redaksi | Tentang Kami | Pedoman Media Siber

Partner

© 2020 ciayumajakuning.id - PT. Sonde Mitra Utama
No Result
View All Result
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Foto

© 2020 ciayumajakuning.id