Connect with us

    Umum

    Gubernur Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Tepis Isu Negatif Terkait Vaksin Covid-19

    Published

    on

    Ridwan Kamil

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak seluruh elemen masyarakat mensukseskan dan meningkatkan edukasi dalam rangka keberhasilan vaksinasi covid-19.

    Upaya tersebut akan terus dilakukan seiring dengan maraknya isu negatif yang beredar terkait vaksin covid-19. Sehingga membuat sebagian masyarakat enggan untuk divaksin.

    “Jadi kalau kita berhasil di sebulan dua bulan ini, maka pada saatnya nanti vaksinasi untuk masyarakat isu-isu negatif akan terkikis oleh masifnya edukasi dari media,” kata Ridwan Kamil melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/1/2021).

    Emil mengatakan, vaksinasi merupakan kunci memutus rantai penularan COVID-19. Melalui pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity.

    Pemerintah, kata dia, terus berupaya mendatangkan vaksin maupun memproduksi
    sendiri. Dia mengklaim keamanan vaksin yang sudah mulai disuntikkan saat ini sudah terbukti dengan dikeluarkannya izin penggunaan darurat dari BPOM dan fatwa halal dari MUI.

    Advertisement

    Tingkat kemanjuran pada uji klinis pun sesuai yang diharapkan yakni 65,3 persen.
    Untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma sudah menunjukkan perkembangan positif di uji klinis tahap tiga.

    Relawan termasuk Gubernur disuntik pertama Agustus dan kedua bulan September. Diketahui saat ini antibodi dalam darah Ridwan Kamil meningkat hingga 99 persen.

    “Darah saya sekarang sudah terkandung antibodi 99 persen, padahal baru bulan Maret nanti akan diumunkan,” kata Kang Emil.

    Sementara vaksin yang hari ini sudah mulai disuntikkan keberhasilannya akan mencapai puncaknya tiga bulan setelah penyuntikan kedua. Penyuntikan kedua dilakukan 14 hari setelah suntikan pertama.

    Kang Emil menuturkan, dosis pertama merupakan perkenalan dan dosis kedua adalah pembentukan antibodi.

    Advertisement

    “Dan tiga bulan setelah penyuntikan kedua adalah masa panen antibodi,” tuturnya.

    Untuk itu bagi yang sudah menerima penyuntikan pertama Kang Emil meminta untuk tidak bereuforia berlebihan yang dikhawatirkan bisa menyebabkan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan.

    “Jadi jangan setelah di vaksin pertama langsung euforia, lalu terjadi kelalaian 3M, itu yang saya khawatirkan. Mari dukung untuk mempopulerkan semangat vaksinasi yang dibantu oleh peran media,” kata Kang Emil.

    Ia juga tak memungkiri masih ada sebagian masyarakat yang masih ragu terhadap efektivitas vaksin sehingga enggan untuk divaksin. Untuk itu sebelum vaksinasi dilakukan kepada masyarakat umum yang menurut rencana pada bulan April mendatang, media masif memberitakan keberhasilan vaksinasi.

    “Saya berharap kepada media sambil menunggu penyuntikan ke masyarakat April atau paling cepat Maret mendatang media lebih banyak informasikan berita baik. Saya pribadi sudah lelah dengan berita buruk tentang COVID-19 ini mudah-mudahan tahun 2021 lebih banyak berita baiknya,” ungkapnya.

    Advertisement

    Kang Emil menegaskan bahwa saat ini merupakan situasi darurat perang melawan COVID-19. Maka bila masyarakat tidak mau mengikuti vaksinasi korban akan semakin bertambah.

    “Makanya dalam situasi darurat ini vaksin menjadi wajib bagi mereka yang memenuhi kriteria. Yang tidak wajib itu yang sudah pernah kena COVID-19 karena di dalam tubuhnya sudah ada antibodi, kedua yang komorbidnya banyak,” ujarnya.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend