Connect with us

    Budaya

    Mengintip Ritual Tradisi Mandi Uap Ala Dukun Anak di Kampung Sumurwuni Cirebon

    Published

    on

    Dukun Beranak

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Sunanto tak hentinya mengucap rasa syukir atas rangkaian acara tradisi puputan putri ketiganya.

    Bersama istri Siti Komalasari, warga Kampung Sumurwuni Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon itu menggelar rangkaian tradisi puputan dibantu oleh seorang paraji atau dukun beranak.

    “Tiga anak saya semua lahir disini dibantu bidan sama paraji pak anak saya usianya sembilan hari. Alhamdulillah bisa menggelar tradisi ini walaupun sederhana sekali,” kata Sunanto, Rabu (27/1/2021).

    Pada prosesnya, salah satu ritual puputan di Kampung Sumurwuni adalah mandi uap. Sunanto nampak sibuk menyiapkan perlengkapan mandi uap untuk istri dan anaknya.

    Mengumpulkan kayu, hingga plastik sebagai bahan untuk membakar beberapa bata merah hingga memasak air. Sementara itu, dukun anak tengah sibuk memijat istri Sunanto sebelum mandi uap.

    Advertisement

    “Biasanya setelah mandi uap ada sawer kemudian selametan doa bersama,” kata pria yang bekerja sebagai buruh harian lepas itu.

    Dia mengaku, menjalankan ritual puputan dan mandi uap agar istri kembali sehat dan tidak mudah sakit usai melahirkan.

    “Demi istri anak meskipun pekerjaan saya seperti ini tapi Alhamdulillah bisa dilaksanakan. Paraji juga mau dibayar seikhlasnya,” kata dia.

    Usai memijat, dukun anak itu menyiapkan bahan untuk mandi uap. Diantaranya garang, daun kemuning, daun kosambi, daun kilayu, rempah-rempah dan bunga tujuh rupa.

    Bahan tersebut dicampur dalam satu ember bersih. Setelah siap, bahan mandi uap dicampur dengan air mendidih hingga bata merah yang sudah dibakar oleh Sunanto.

    Advertisement

    Dalam prosesinya si ibu ditutupi kain sarung dari kepala hingga kaki. Uap hasil ramuan sang dukun bayi kemudian dimasukkan dari bagian bawah.

    “Di kampung ini memang begitu tradisinya sejak saya belum jadi dukun anak sampai sudah 26 tahun jadi paraji ya saya yang mandikan uap,” kata Dukun Anak warga Kampung Kedung Krisik Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Mbok Reni.

    Mbok Reni mengaku ritual mandi uap membantu ibu usai melahirkan menjadi relaks. Si ibu tidak lagi megalami sakit kepala usai melahirkan.

    “Biasanya habis melahirkan badan kan sakit-sakit nah itu bisa sembuh dan si ibu bisa semakin lancar menyusui bayi,” kata Mbik Reni.

    Tak hanya pada si ibu, tradisi mandi uap juga dilakukan pada si bayi. Mbok Reni mengatakan mandi uap pada bayi akan menyehatkan.

    Advertisement

    Namun, memberi uap pada bayi tidak boleh terlalu lama. Sambil menggendong si bayi, uap dikipaskan ke arahnya.

    “Secukupnya saja kalau sudah semua badan bayi diuap langsung diangkat. Itupun setelah ibunya di uap ya karena tingkat kepanasan berpengaruh,”

    Mbok Reni mengaku sudah 26 tahun menjadi paraji di wilayah Kelurahab Argasunya Kota Cirebon. Pada prakteknya, Mbok Reni selalu berbagi peran dengan bidan di wilayahnya.

    “Kalau lahiran ya saya panggil bidan biar ditangani sama bidan karena sudah tidak boleh lagi,” ujar dia.

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend