Connect with us

    Ekbis

    Penurunan Okupansi Dirasakan Hotel di Cirebon Akibat PPKM

    Published

    on

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan oleh pemerintah, membuat sejumlah usaha hospitality mengalami penurunan okupansi yang cukup signifikan.

    Seperti apa yang dirasakan oleh Hotel Aston Cirebon yang mengalami penurunan okupansi cukup signifikan sejak adanya penerapan PPKM Jawa-Bali.

    Director Of Sales And Marketing Hotel Aston, Dani Ranatika mengatakan sejak pertengahan Desember tahun lalu mengaku bila okupansi mengalami menurun akibat adanya pembatasan pelaksanaan tahun baru dan pembatasan jumlah kamar.

    “Okupansi turun sudah terasa sejak bulan Desember yang lalu setelah adanya pembatasan perayaan tahun baru dan berdampak pada pembatasan jumlah kamar,” kata Dani saat ditemui di Hotel Aston, Jum’at (12/2/2021).

    Lanjut dia, masuk di bulan Januari setelah adanya penerapan PPKM berpengaruh besar terhadap okupansi hotel karena banyak penyelenggaraan acara yang pindah tempat.

    Advertisement

    “Kami sejak adanya penerapan pembatasan perayaan tahun baru dan PPKM kehilangan revenue sebesar Rp300 juta sejak Januari sampai Februari sekarang,” kata Dani.

    Dibandingkan tahun 2019 yang lalu, sambung Dani, sebelum ada pandemi okupansi Hotel Astol berada diangka 70-80 persen. Akan tetapi, masuk di bulan Januari tahun ini okupansi turun tercatat sebesar 55 persen.

    “Kalo dihitung dari ketersediaan kamar sebanyak 200, penurunan okupansi didasari oleh penurunan jumlah pengunjung baik kamar, ballroom dan restoran,” ucap Dani.

    Ketika disinggung soal jumlah karyawan, Dani mengungkapkan selama pandemi tidak ada pengurangan jumlah karyawan hanya saja memberhentikan pekerja harian. Sementara itu untuk gaji karyawan pun tidak ada pengurangan jumlah.

    “Selama pandemi alhamdulillah gak ada pengurangan jumlah karyawan cuma saja pekerja harian yang kita berhentikan sementara, untuk gaji juga gak ada pengurangan jumlah,” ujar Dani.

    Advertisement

    Dirinya berharap vaksin agar cepat dilaksanakan supaya adanya jaminan untuk peningkatan imunitas. Setidaknya hal tersebut dapat berpengaruh terhadap bisnis.

    “Kalo misalkan vaksin segera dilakukan setidaknya kami menyimpan besar harapan bisnis akan berjalan normal,” ungkap Dani.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend