Connect with us

Budaya

Arkeolog Temukan Mainan Tradisional Anak Pada Ekskavasi Situs Sambimaya Indramayu

Published

on

Situs Indramayu

CIAYUMAJAKUNING.ID – Tim Arkeolog menemukan alat permainan anak bernama Gancuk di tengah penelitian dan ekskavasi bangunan diduga candi di Desa Sambimaya Kabupaten Indramayu.

Alat permainan tersebut terbuat dari gerabah pada kedalaman 170 sentimeter. Tim juga menemukan fragmen gerabah gores yang dimungkinkan memiliki kesamaan dengan gerabah yang ditemukan di Situs Buni Bekasi.

Mainan anak anak tradisional terbuat dari gerabah ini ditemukan di kotak ekskavasi B6 S7 oleh tim arkeolog.

“Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa situs dingkel yang tengah dilakukan ekskavasi merupakan kawasan permukiman,” kata Ketua tim ekskavasi arkeologi situs Dingkel Sambimaya Nanang Saptono, Jumat (4/6/2021).

Dia menjelaskan temuan gacuk sangat penting untuk dapat mengungkap keberadaan situs Dingkel pada masa lalu.
Menurut Nanang, Gacuk yang ditemukan di Indramayu ini memiliki fungsi sakral dan profan.

Advertisement

Fungsi profan, sebagai alat permainan anak anak. Sementara fungsi sakralnya bisa sebagai alat penunjang dalam upacara keagamaan seperti tujuh bulanan bagi calon ibu yang akan melahirkan.

Nanang memastikan temuan tersebut ditemukan di areal pemukiman. Sama halnya dengan temuan gacuk di situs permukiman yanga di daerah Trowulan, Batujaya, dan situs situs permukiman lainnya di Indonesia.

“Tapi kami belum bida memastikan apakah di Sambimaya ini memiliki tradisi penggunaan gerabah seperti di situs Buni,” kata dia.

Nanang menggambarkan, gerabah gores yang ditemukan di situs Buni memiliki fungsi pengunaan yang berbeda.

Seperti sebagai wabah bekal kubur dan fungsi sebagai alat penunjang dalam memasak sehari hari.

Advertisement

“Harus ada kajian lebih lanjut terhadap gerabah gores ini,” kata dia.

Sementara, progres ekskavasi di situs Dingkel Sambimaya ini tim arkeologi audah menggali tiga kotak ekskavasi. Masing-masing kotak, tim berhasil menemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan fragmen gerabah lokal dalam jumlah yang banyak.

Pada ekskavasi kali ini, tim memperkirakan ada tiga bangunan yang saling berdekatan. Hanya saja, tim arkeologi dari Balar Bandung dan BPCB Banten belum dapat menginterpretasikan apakah bangunan ini berfungsi sebagai bangunan suci atau hanya sebagai rumah tinggal.

Continue Reading

Yang Lagi Trend