Connect with us

Umum

15 Agustus 1945 Momen Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI

Published

on

Ciayumajakuning.id

CIAYUMAJAKUNING.ID– Sejumlah momen dalam perjalanan menuju Kemerdekaan Indonesia menjadi catatan penting.

Salah satunya di Tugu Proklamasi kawasan Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. Tugu tersebut menjadi saksi bisu pembacaan teks proklamasi tepat pada tanggal 15 Agustus 1945.

Berdasarkan catatan dan data yang dihimpun, Cirebon memiliki peran penting sebelum pembacaan teks Proklamasi oleh Sukarno.

Pemerhati Sejarah dan Budaya Cirebon Akbarudin Sucipto mengatakan, peristiwa tersebut dilatari situasi politik yang terjadi dimana Jepang menyerah setelah dijatuhi bom nuklir oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada 14 Agustus 1945.

Saat itu pula, para pejuang Indonesia semakin gencar mempersiapkan kemerdekaan RI. Teks proklamasi 15 Agustus 1945 tersebut diketahui dibacakan oleh dr Sudarsono.

Advertisement

“Ketika itu suasana menjelang buka puasa dan kenapa Cirebon. Karena dianggao menjadi sentral gerakan dianggap masih aman dan lokasinya dekat dengan Jakarta sehingga memilih baca proklamasi lebih dulu,” ujar Akbar, Minggu (15/8/2021).

Namun demikian, Akbar menegaskan peristiwa tersebut bukan berarti mempertegss siapa yang lebih dahulu menyatakan kemerdekaan RI. Tokoh pejuang saat itu memiliki semangat yang sama yakni memerdekakan diri dari penjajah.

Para pejuang kemerdekaan di Cirebon, kata dia secara massiv bergerak dibawah tanah. Saat itu, Sutan Sjahrir mengirimkan telegram langsung kepada dokter Sudarsono setelah dipastikan Jepang menyerah kepada sekutu.

“Dokter Sudarsono ini adalah kepala Rumah Sakit Oranje atau sekarang menjadi RSD Gunung Jati. Beliau memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan Sutan Sjahrir,” ujar Akbar.

Akbar mengatakan, fakta sejarah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan di Cirebon itu diperkuat dengan catatan Rosihan Anwar dalam buku biografi Sutan Sjahrir.

Advertisement

Namun, Akbar memastikan isi teks proklamasi di Cirebon tersebut masih dalam penelitian akademisi dan pemerhati sejarah. Termasuk siapa penulis teks proklamasi di Cirebon.

“Suasana saat itu di Cirebon terbilang mencekam karena para pejuang PETA dikabarkan akan melakukan aksi penyerangan kepada tangsi markas militer Jepang di Kedung Bunder Palimanan,” ujar dia.

Namun, saat pembacaan teks proklamasi di Cirebon terbilang aman. Menurut Akbar, para pejuang kemerdekaan di Cirebon pintar mengambil momen.

Dimana pada saat itu warga tengah beraktifitas diluar rumah menikmati suasana sore menjelang berbuka puasa. Saat itu juga teks proklamasi pertama dibacakan di Cirebon.

“Jadi suasana di Tugu Proklamasi tidak genting karena momenny tepat.

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend