Connect with us

    Umum

    Banyak Kendala Hingga Tak Sesuai Kaidah Aturan Dari Polemik Revitalisasi Taman Pataraksa

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Pengerjaan revitalisasi taman Pataraksa yang tepat berada di depan kantor Bupati Cirebon berhenti sementara, diakibatkan alat berat yang sedang melakukan pengerukan tak mampu lagi akibat material batu berbagai macam ukuran di kedalaman tiga meter.

    Proyek yang menyedot anggaran sebesar Rp 11 milyar yang berasal dari Bantuan Provinsi Jabar, diduga terkendala. Diketahui penjadwalan pengerukan harus selesai selama 14 hari kerja.

    Sejumlah pekerja yang ditemui dilokasi proyek menyebutkan, eskavator sudah tidak kuat lagi melanjutkan pengerukan tanah. Bila terus dilanjutkan, dikhawatirkan alat berat akan mengalami kerusakan.

    “Harus diganti alatnya. Ini kan materialnya bukan tanah, tapi malah batu. Kami juga tidak menyangka, didalam tanah ternyata batu semua,” ungkap salah satu pekerja yang tak mau disebutkan namanya, Rabu (15/9/2021).

    Sementara itu, hujan deras yang terus mengguyur sejak selasa pagi, sampai berita ini diturunkan, membuat seluruh kegiatan pengerukan tanah untuk basement itu, terhenti total. Beberapa pekerja memilih untuk mencari tempat aman. Sementara, air terus menggenangi lokasi galian basement. Mesin pompa untuk menyedot airpun, tidak dioperasikan, karena kemungkinan takut ada konsleting.

    Advertisement

    Diberitakan sebelumnya, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon merasa geram. Sebab, pernyataan yang disampaikan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengenai proyek Alun-alun Pataraksa Sumber mengajarkan kepada rekanan untuk menabrak aturan.

    Pasalnya pihak DLH mengakui, saat ini dokumen UKL-UPL untuk proyek Alun-alun Pataraksa Sumber masih dalam proses. Alasan lain, telatnya pembuatan dokumen UKL-UPL karena dikhawatirkan proyek dari anggaran provinsi tersebut, tidak jadi digelar. Disinilah, kemungkinan besar keterlambatan pembuatan dokumen. Namun setelah kepastian proyek itu digelar, pembuatan dokumen akhirnya dikebut. Sehingga, mau tidak mau, pihaknya harus menyesuaikan dengan waktu yang terus berjalan.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend