Ekbis
Produsen Lontong Masih Tetap Eksis Di Tengah Kemajuan Zaman
CIAYUMAJAKUNING.ID – Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, tidak membuat produsen makanan tradisional memberhentikan produksinya. Seperti pembuat lontong yang masih bertahan di Kota Cirebon, olahan makanan yang berbahan dasar beras itu masih eksis hingga sampai saat ini dan telah memiliki pelanggan setianya yakni pedagang kupat tahu, ketoprak dan penjual gorengan.
Seperti salah satu produsen lontong di Kota Cirebon, Hj. Yani (58) yang kesehariannya juga berjualan lontong di pasar Harjamukti Kota Cirebon itu mengaku hingga saat ini terhitung telah menekuni usaha lontong selama 35 tahun.
“Berjualan lontong sudah dari tahun 80-an, kalau dihitung-hitung udah 35 tahunan,” ungkap Yani saat ditemui di rumah produksi lontong di Kampung Sicalung, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Sabtu (18/9/2021).
Diakuinya, lontong yang diolahnya hingga saat ini masih diminati oleh pelanggan setianya. Bahkan sejumlah pelanggan bukan saja berasal dari Kota Cirebon, ada pula sejumlah pelanggan dari Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan.
Untuk mengolah lontong, sambung dia, membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses pembuatan lontong dirinya dibantu lima orang karyawan di pabrik lontong yang dimilikinya.
“Kalau bikin lontong kan gak sebentar, jadi harus ada tambahan tenaga mulai dari awal proses sampai perebusan lontong,” ujar Yani.
Lebih lanjut Yani menjelaskan, mulai sejak awal memproduksi hingga saat ini untuk pembungkus lontong dirinya masih mempertahankan daun pisang. Hal itu dimaksudkan untuk mempertahankan cita rasa dan membuat lontong tahan lama.
“Memang kalau daun pisang prosesnya lama karena harus membentuk daun pisang, tapi kalau gak pake daun pisang akan pengaruhi rasa dan kalau pake daun pisan bisa bikin awet lontong,” kata Yani.
Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat pesanan menurun cukup signifikan. Pasalnya sebelum adanya pandemi Covid-19 bisa memproduksi sebanyak 3000 lontong. Dengan adanya pandemi Covid-19, saat ini sehari hanya memproduksi lontong sebanyak 2000 buah.
“Sekarang karena pandemi saya menghabiskan beras sebanyak satu kwintal, kalau sebelumnya bisa lebih dari satu kwintal beras,” ungkap Yani.
Bahkan bukan hanya membuat lontong, dirinya juga menjual ketupat yang dimana pelanggannya merupakan pedagang kupat tahu di wilayah Kota Cirebon.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- Budaya4 minggu ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Umum3 minggu ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP
- Umum1 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya1 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Teknologi2 bulan ago
JAMKESAYU, Permudah Kelola Data Penerima Jaminan Kesehatan di Indramayu