Connect with us

    Lifestyle

    Atraktan Rendaman Jerami Bisa Jadi Alat Sederhana Sebagai Perangkap Nyamuk DBD

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih bertumpu kepada kegiatan pengendalian melalui kegiatan preventif dan promotif, karena hingga saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin yang efektif.

    Selain melakukan kegiatan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) disekitar lingkungan rumah. Terdapat juga sejumlah cara untuk mengantisipasi DBD berkembang biak dilingkungan tempat tinggal.

    Salah satunya membuat perangkat nyamuk berperekat menggunakan atraktan rendaman jerami.

    Dari berbagai penelitian yang dilakukan, nyamuk akan terperangkap setiap hari pada atraktan rendaman jerami. Hasil penelitian menunjukkan komposisi nyamuk yang tertangkap antara lain nyamuk betina lebih banyak tertangkap dibandingkan nyamuk jantan.

    Bahkan jenis nyamuk Aedes aegypti dominan terperangkap sebesar 95,1% dibandingkan nyamuk dengan jenis Culex quinquefasciatus.

    Advertisement

    Dari jumlah nyamuk yang terperangkap dalam perangkap nyamuk berperekat berpotensi digunakan dalam penanggulangan DBD baik dalam konteks pengendalian maupun surveilans.

    Cara Membuat Air Rendaman Jerami Padi

    Untuk membuat perangkap nyamuk aedes aegypti ini cukup sederhana, untuk membuat air rendaman jerami dibuat dari 125 gram jerami padi kering tanpa dicuci (metode non steril). Jerami kemudian direndam dalam 15 liter air selama 7 hari pada wadah yang tertutup tetapi masih ada udara sisa diatasnya (aerob).

    Kemudian air rendaman disimpan sesuai lama penyimpanan yang diinginkan, yaitu 90 hari, 34 hari, 12 hari, dan 0 hari. Setelah air rendaman jerami siap digunakan, air rendaman jerami dicampur dengan air sumur untuk mendapatkan konsentrasi air rendaman jerami sebesar 30%.

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend