Connect with us

Ekbis

Pemkab Cirebon Minta Pemerintah Pusat Untuk Segera Ambil Langkah Soal Harga Kedelai

Published

on

Ciayumajakuning.id

CIAYUMAJAKUNING.ID – Melonjaknya harga kacang kedelai akibat fluktuasi internasional terutama Amerika Serikat dan Brazil selaku produsen terbesar kacang kedelai dunia. Membuat produsen tempe dan tahun dibuat menjerit sebagai pihak yang merasakan akan kepahitan atas lonjakan harga kacang kedelai.

Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Cirebon menegaskan sampai sejauh ini produsen tempe dan tahun belum bisa menggunakan kacang kedelai lokal karena kualitasnya belum sesuai untuk memproduksi tempe dan tahu.

Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Iwan Suroso mengatakan, kenaikan harga kacang kedelai yang semula Rp 9.500 per kilo menjadi Rp 12.000 ini akibat fluktuasi internasional di negara asal penyuplai terbesar yakni Amerika Serikat dan Brazil.

Apalagi sampai sejauh ini produsen tempe dan tahu di wilayah Kabupaten Cirebon seluruhnya menggunakan kacang kedelai impor.

“Kalau kata produsen sih kacang kedelai lokal belum sesuai untuk diolah jadi tempe dan tahu karena ukurannya kecil,” bebernya, Kamis (17/2/2022).

Advertisement

Mengingat kebijakan mengenai harga kacang kedelai masih masuk dalam kewenangan pemerintah pusat, maka dirinya meminta kepada pemerintah pusat untuk bisa kembali menurunkan harga kacang kedelai.

“Kami sebenarnya gak bisa berbuat apa-apa karena harga kedelai masih ditentukan sama pemerintah pusat,” ujarnya.

Mengenai peredaran tempe dan tahu, sambung Iwan, produsen masih beraktifitas untuk memproduksi. Akan tetapi untuk mensiasati akibat melonjaknya harga kacang kedelai, produsen mengurangi volume dari tempe dan tahun yang diproduksinya.

Continue Reading

Yang Lagi Trend