Connect with us

Ekbis

Bantu Geliatkan Bandara Kertajati, Warga NU “Ketuk Pintu Langit” Melalui Harlah

Published

on

Ciayumajakuning.id

CIAYUMAJAKUNING.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat, KH Uu Ruzhanul Ulum berharap momentum peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99, yang di pusatkan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) membawa keberkahan bagi bandara, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Sehingga dengan menggeliatnya bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini, lanjut Uu, dapat memberikan dampak positif sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Barat. Hal itu pula berimbas pada perbaikan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

“Mudah-mudahan kita berdoa, dengan digelarnya Harlah NU dan kegiatan lainnya di bandara ini, membawa dampak positif bagi kemajuan bandara kedepanya. Dan saya meminta kepada seluruh warga nahdiyin di Majalengka, untuk berdo’a atau mengetuk pintu langit memohon pertolongan Allah, agar bandara ini dapat beroperasi secara maksimal,” pinta Uu ketika memberikan sambutan Harlah ke-99 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Majalengka, di lokasi BIJB, Jum’at (18/2/2022).

Pelaksanaan Harlah sendiri dihadiri ribuan kader nadiyin, baik pengurus Tanfidziyah, Rais Syuriyah, pengurus MWC NU, serta badan otonom (banom) maupun lembaga dibawah naungan PCNU setempat. Hadir pula pada kesempatan itu para tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat, baik kalangan politisi, birokrat, akademisi, profesional, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan lain-lain. Di antara yang hadir Wakil Bupati Majalengka Tarsono Dian Mardiana, Wakil Ketua Umum PBNU, Dr KH Zulfa Mustofa MA,Rais Syuriyah PWNU Jabar Dr. KH Abun Bunyamin, dll.

Masih dikatakan Uu, melalui kegiatan Harlah ini warga nahdiyin semakin militan dan produktif agar dapat berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Majalengka pada umumnya dan khususnya memajukan NU di Majalengka di segala bidang.

Advertisement

“Sejak dulu NU harus berada di garda terdepan dalam merawat kebhinekaan yang setia kepada NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. NU hingga saat ini tetap menjadi katalisator ditengah maraknya hoaks, paham radikalisme, dan menjaga NKRI ini,” katanya.

Direktur BIJB Muhamad Singgih menuturkan, kegiatan Harlah NU di pelataran BIJB sebagai salah satu upaya untuk membantu mendo’akan, agar bandara ini dapat berfungsi secara maksimal. Setelah berbagai upaya ikhtiar telah dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan bandara ini.

“Selain usaha lahiriah, dengan kegiatan NU ini kita memohon melalui doa kehadirat Allah,” tuturnya.

Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana menyampaikan ucapan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang memperingati puncak hari lahir (harlah) ke-99 NU. Puncak harlah NU ini dinilai menjadi momen mempererat persaudaraan dan wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah Islamiyyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia.

“NU telah berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu dalam keberagaman dan menjadi menjadi ormas terbesar di tanah air ini. NU juga telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan,” kata Tarsono.

Advertisement

Wakil Ketua Umum PBNU, Dr KH Zulfa Mustofa MA menuturkan, peringatan Harlah dan momentum satu abad bukan hanya sekadar menjadi sebuah kegiatan seremoni dan romantisme semata, tapi harus dijadikan momentum untuk memperkuat peran NU di segala bidang, guna meneguhkan perjalanan bangsa dan negara. NU juga, sambung dia, terbukti setia mengawal NKRI, menguatkan Indonesia dan kebangsaan. Pengabdian NU bukan pada kekuasaan pemerintahan, tapi dukungan yang kuat kepada negara serta mengabdi untuk bangsa.

“NU telah berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain. NU juga telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan,” ujarnya.

Menurut dia, pada tahun 2026 mendatang, NU mencapai usia satu abad atau 100 tahun sejak dideklarasikan pada 1926 di Surabaya oleh para kiai yang dinakhodai Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Banyak hal telah dilalui oleh jamaah dan jam’iyah NU, baik rintangan, tantangan, sejarah, program, pengabdian untuk umat, bangsa, dan negara hingga saat ini Indonesia masih menjadi satu kesatuan di tengah kemajemukan bangsa.

Ketua PCNU Kabupaten Majalengka, Drs. KH Dedi Mulyadi, M.Pd menuturkan, panjatan doa dan keikhlasan warga Nahdliyyin dalam menjaga keutuhan bangsa mutlak di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Hal itu demi terwujudnya keharmonisan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

“Melalui momentum Harlah ini, warga NU punya kewajiban untuk bersatu dan berkiprah sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing, untuk memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat, akan pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.

Advertisement

Dedi mengajak, semua warga Nahdliyyin dibawah bimbingan para kiai harus terus turun dan mendekati masyarakat agar terhindar dari ajakan golongan-golongan yang mencoba memberikan pemahaman baru tentang kehidupan kebangsaan di NKRI tercinta ini.

“Kami juga mengajak warga NU untuk terus menjaga soliditas dan menggali potensi yang ada dan mengisi ruang kehidupan ini, dengan kegiatan yang positif, agar syiar NU di Majalengka lebih massif lagi,” pungkasnya.

Continue Reading

Yang Lagi Trend