CIAYUMAJAKUNING.ID – Banyaknya kabar soal perlakuan yang tidak mengenakan terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri. Nampaknya sudah menjadi cerminan awal bagi sebagian orang yang hendak bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia sebelum berangkat ke negeri seberang.
Perlakuan tidak mengenakan itu menggambarkan kekerasan mulai dari pemukulan, penyiksaan maupun lainnya. Bahkan tindakan pelecehan sering menjadi kabar dari para pejuang devisa.
Namun hal itu berbeda sekali dengan apa ya g dirasakan oleh seorang wanita bernama Dzulaeha Khairunnisa asal Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Keberuntungannya itu karena Anisa sapaan akrabnya nikah dengan majikan yang juga sebagai pengusaha salon di Arab Saudi. Sebelum menikah, Annisa bekerja di tempat tinggal sang majikan selama beberapa waktu hingga akhirnya keduanya saling menyimpan hati dan jatuh cinta.
“Saya menikah di Pamekasan dan tetangga saya pada tau kok,” kata Annisa saat dikutip dari Channel Youtube Faiz Slamet, Jum’at (25/2/2022).
Setelah melangsungkan pernikahan di Pamekasan Annisa bersama suami terbang kembali ke Arab Saudi. Dari hasil pernikahannya bersama warga Arab Saudi itu dirinya dikarunia seorang putera yang kini berusia 18 tahun.
“Setelah saya lama di Arab saya memilih pindah ke Indonesia dan suami tetap memilih di Arab,” ujarnya.
Karena lama berpisah ranjang, diceritakan Annisa tali pernikahan dirinya bersama sang majikan harus kandas. Namun meskipun kandas, hubungan Annisa dengan mantan suaminya masih baik-baik saja.
“Alhamdulillah hubungan saya sama mantan suami masih baik, bukan cuma sama mantan suami tapi juga sama mertua saya,” bebernya.
Meskipun dirinya sudah mengakhiri pernikahan bersama warga Arab Saudi, dirinya mengaku tidak kekurangan soal materi. Karena dirinya mendapatkan satu unit apartemen dan 3 mobil dari suaminya di Arab Saudi.
Bukan hanya itu, setiap bulannya juga Annisa masih mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta per bulan. Hal itu diketahui karena Annisa masih tercatat bekerja di tempat mantan suaminya itu.
“Untuk biaya perawatan saya bisa habis Rp 32 juta per bulan, saya juga sehari bisa menghabiskan uang Rp 3-4 juta untuk biaya hidup saya dan keluarga sama tetangga saya,” ucapnya.
Saat ini, Annisa juga memiliki usaha barang-barang elektronik sebagai pemasukan tambahannya setiap bulan.