Connect with us

    Umum

    Bertahun-Tahun Siswa Dasar Ini Harus Belajar Diluar Kelas

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Beberapa ruang kelas di SDN 3 Kalimeang, Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon kondisi memprihatinkan. Bagian atapnya sudah rusak parah dan mengkhawatirkan ambruk.

    Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, sudah beberapa tahun ini pihak sekolah menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di luar kelas. Bahkan, sering kali KBM digabung antara kelas 1,2,3 di dalam ruang kelas yang kondisinya masih aman untuk dipakai.

    Pengamat sosial dan Pendidikan Kabupaten Cirebon, Siswanto Hartoyo yang juga warga Desa Kalimeang ini menuturkan, kondisi SDN di desanya itu sungguh memprihatinkan. Dari tujuh lokal bangunan yang ada, hanya tersisa empat lokal saja yang kondisinya masih bisa digunakan.

    “Sementara tiga lokalnya sudah rata dengan tanah. Alhasil, siswa memakai ruang belajar dengan berdesak desakan, sisanya belajar di teras sekolah. Sudah hampir lima tahun ini Pemkab Cirebon khususnya Dinas pendidikan, seolah tutup mata,” kata Siswanto, Jumat (29/7/2022).

    Ia mengaku, berdasarkan penuturan dari pihak sekolah, hampir setiap tahun mengajukan ke Disdik Kabupaten Cirebon untuk bangunan baru dan rehab, tetapi sampai sekarang belum ada merespon dari dinas terkait.

    Advertisement

    Menurutnya, persoalan tersebut adalah persoalan serius dan harus disikapi oleh Bupati Cirebon Imron. Seharusnya, waktu lima tahun adalah limit waktu yang cukup lama, yang harusnya bisa di evaluasi Disdik Kabupaten Cirebon. Namun pada kenyataannya, Disdik tidak merespon sama sekali.

    “Ini bukan respon lambat lagi, tapi lebih kepada tidak ada respon dari Disdik Kabupaten Cirebon. Sarpras harusnya cepat bergerak ketika ada usulan sekolah rusak. Yang lain cepat, kenapa untuk Desa Kalimeang tidak direspon,” ungkapnya.

    Siswanto mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audensi baik dengan bupati maupun Kadisdik. Pihaknya ingin mempertanyakan, kenapa ajuan perbaikan SDN Kalimeang 3, tidak pernah di setujui. Sedangkan untuk pengajuan kembali, menurutnya pihak sekolah sudah mengaku kapok.

    “Saya sudah tanya kenapa tidak mengajukan perbaikan dan ruang kelas baru, mereka mengaku kapok. Wajar, karena selama lima tahun pengajuan mereka tidak pernah di acc,” ungkapnya.

    Saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Kepala SDN 3 Kalimeang, Wanto mengaku, belum bisa memberikan keterangan secara detail tentang kondisi sekolahnya yang rusak berat tersebut. Karena dirinya baru menjabat di SDN setempat satu tahun ini.

    Advertisement

    “Saya baru setahun sih jadi kepala sekolah di situ,” katanya.

    Sementara itu, Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Heri Purnama mengaku kaget dengan persoalan tersebut. Dirinya malah tidak habis pikir, kenapa rusaknya SDN Kalimeang 3 sampai tidak terdeteksi Disdik. Saat ditanya ke bagian Sarpras aku Heri, malah yang muncul ajuan pembangunan WC untuk SD tersebut.

    “Saya malah tidak tahu SDN 3 Kalimeang rusak parah. Nanti saya akan meninjau ke lokasi, supaya saya tahu pasti seberapa parah kerusakannya,” ujar Heri. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend