CIAYUMAJAKUNING.ID – Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jawa Barat (Jabar) berhasil memikat pengunjung di ajang Handarty Korean 2022 yang digelar di Convention & Exhibition (COEX) Center Seoul, Korea Selatan yang digelar 28-31 Juli lalu.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar yang berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar ya menampilkan produk kriya di Pasar Korea tersebut.
Kriya merupakan jenis karya seni terapan yang meliputi seni keramik, seni ukir, seni tekstil dan kerajinan.
“Sesuai komitmen, kami terus mengangkat produk-produk UKM di mata dunia,” ungkapnya di Kota Bandung, Kamis (04/08).
Menurut Iendra, stand pameran Jabar yang menjadi bagian Pavilion Indonesia kembali menghadirkan produk-produk kriya.
“Jadi keikutsertaan kami kemarin itu, merupakan partisipasi tahun ketiga Dekranasda Jabar di pameran Handarty Korea,” katanya.
Ajang Handarty Korea 2022 merupakan pameran kerajinan terbesar di Korea Selatan yang menampilkan berbagai macam karya kerajinan tangan, pakaian, dan lokakarya kerajinan para seniman seluruh dunia.
“Jadi ini pameran bergengsi bagi produk UKM, tahun sebelumnya peserta yang mengikuti pameran ini datang dari lebih dari 30 negara di seluruh dunia,” ucap Iendra.
Dalam kesempatan tersebut, stand Jabar menghadirkan empat pelaku usaha kriya yakni Anggia Handmade, PALA Nusantara, Neby Bags dan Kerabat Store.
“Jumlah pengunjungnya juga ratusan ribu. Jadi ini kesempatan bagi produk UKM Jawa Barat disimak dunia internasional juga menambah jam terbang pameran internasional,” kata dia.
Iendra juga memastikan pihaknya bersama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jabar tengah merumuskan tim khusus untuk merancang regulasi agar bisa memberi jalan lebih mudah pada pelaku UMKM melakukan ekspor produk.
“Untuk ekspor Jawa Barat nomor satu secara nasional hampir 98 persen, namun itu didominasi manufaktur. Kita ingin ekspor KUMKM juga meningkat,” katanya.
Dengan reformasi birokrasi saat ini, tambah Iendra, tupoksi Koperasi dan UMKM ada di Diskuk Jabar.
“Sedangkan perdagangan atau ekspornya ada di Indag (industri dan perdagangan) maka kita perlu berkolaborasi dan bersinergi,” tambahnya.
Tugas team of team ini, kata Iendra, ialah satunya akan merumuskan Pergub tentang Pembinaan Kementerian UMKM untuk perdagangan Internasional di Jabar.
“Nanti didalamnya akan diatur prosedur, program, tupoksi perangkat daerah dan hal lainnya dalam mendorong ekspor KUMKM,” katanya.
Iendra yang juga Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar mengatakan pameran internasional bisa turut mendongkrak perkembangan UKM yang sempat terpuruk selama pandemi.
“Ajang pameran seperti Inacraft, Handyarty menjadi kesempatan bagi Jabar untuk membangkitkan dan membangun kembali sektor ekonomi kreatif,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dekranasda Jabar Lina Marlina menambahkan pihaknya bangga bisa menghadirkan produk-produk kriya berkualitas dari Jabar di pameran internasional Handyarty.
Selain itu, pihaknya juga berharap ajang-ajang seperti ini bisa turut mendongkrak produktivitas di sektor kerajinan tangan.
“Kami juga terus mendorong pembinaan berkualitas,” kata Lina. ***