Connect with us

    Umum

    Tidak Terima Isu Ijazah Palsu Teman Sekolah Jokowi Buka Suara, Begini Katanya !

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Menanggapi perihal ijazah palsu yang dituduhkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), seorang teman Jokowi angkat bicara untuk meluruskan terkait persoalan ijazah palsu.

    Bambang Surojo (61) buka suara melalui video berdurasi 2.52 detik yang membenarkan jika Jokowi merupakan lulusan dari SMA 6 Surakarta.

    “Dengan ini saya selaku pribadi terpanggil dan wajib untuk meluruskan berita yang menyesatkan tentang ruduhan ijazah palsu yang dimiliki oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” terangnya tertulis, Minggu (16/2022/2022).

    Sebagai teman sekolah, ia mengaku sangat ingat sekali dan selalu mengingat fatwa keramat yang disampaikan oleh Jokowi saat akan dilantik secara resmi sebagai Presiden periode 2014 – 2019.

    “Adapun fatwa tersebut adalah yang pertama jangan pernah menjual saya, yang kedua jangan pernah mengaku-ngaku teman saya untuk kepentingan pribadi dan yang ketiga jangan pernah minta pekerjaan dari saya,” tegasnya.

    Advertisement

    Ia juga menyakini Presiden Jokowi tidak akan pernah meminta bantuan kepada siapapun terlebih lagi kepada teman-temannya untuk membela tentang kebenaran ijazah SMA 6 Surakarta yang dimiliki oleh Jokowi.

    “Sebagai teman sekelas dari kela 1 sampai kelas 3 dan satu angkatan tahun 1980 saya harus meluruskan dan mengklarifikasi tentang berita-berita menyesatkan yang disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” terangnya.

    Ia menegaskan jika Presiden Jokowi merupakan lulusan SMA 6 Surakarta. Ia juga meyakini jika masih banyak saksi hidup untuk dimintai keterangan mengenai hal ini.

    “Saya yakin beliau (Jokowi) sangat tidak berkenan dengan pernyataan ini karena saya telah melanggar fatwa keramat yang telah beliau (Jokowi) sampaikan kepada kami sebagai teman-teman sekolahnya. Kami tahu betul Pak Jokowi tidak akan pernah menanggapi isu murahan isu remeh temeh atau istilah jawanya isu cepete seperti ini karena beliau lebih penting mengurusi negara, urusan rakyat, urusan ekonomi jauh lebih penting dan beguna bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend