Connect with us

    Umum

    Wakil Wali Kota Cirebon: Perlu Upaya Tak Biasa Guna Turunkan Prevalensi Stunting

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDWakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menuturkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, wilayahnya memiliki prevalensi stunting sebesar 30,6 persen.

    Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri diseminasi audit kasus stunting di sebuah hotel di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

    “Sehingga perlu berbagai upaya yang tidak biasa dan berbagai sumber daya yang terlibat untuk menurunkan prevalensi sesuai dengan target nasional,” ucapnya, Senin (24/10).

    Pencegahan dan penanganan stunting memang menjadi agenda pemerintah yang menargetkan penurunan prevalensinya menjadi 14 persen pada tahun 2024.

    “Saat ini Kota Cirebon telah melaksanakan berbagai proses audit kasus stunting. Saya apresiasi setinggi-tingginya bagi tim pakar dan tim teknis yang telah terlibat dan seluruh pihak di dalamnya,” lanjut Eti.

    Advertisement

    Diseminasi audit kasus stunting, kata dia, adalah kegiatan yang berkontribusi positif terhadap upaya penurunan jumlah stunting.

    Sebab, hasil kajian tim pakar dan tim teknis sudah dirumuskan dalam bentuk rencana tindak lanjut, kemudian disinergikan melalui kerja bersama.

    Percepatan penurunan stunting merupakan kerja kolaborasi unsur pentahelix, yaitu akademisi, swasta, masyarakat, pemerintah dan media,” terang Eti.

    Sehingga, imbuhnya, sudah menjadi kewajaran dan keharusan agar semua pihak berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kota Cirebon.

    Eti berharap, seluruh elemen di Kota Cirebon juga mengawal dan memastikan realisasi kegiatan rencana tindak lanjut agar sesuai target.

    Advertisement

    Kegiatan tersebut, ucap dia, juga merupakan model konvergensi Kota Cirebon dalam penurunan jumlah kasus stunting. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend