CIAYUMAJAKUNING.ID – Fasilitas kesehatan (faskes) dan sumber daya manusia (SDM) tengah dipersiapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon guna menjadi rujukan untuk mengantisipasi pasien gagal ginjal akut.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Neneng Hasanah mengatakan meskipun saat ini belum ditemukan kasus gagal ginjal akut, namun pihaknya tetap mewaspadai dengan menyiapkan faskes.
“Baik penanganan pertama, maupun rujukan, agar ketika ditemukan bisa dilayani lebih cepat,” ucapnya, Jumat (28/11).
Neneng menambahkan, selain faskes, dinasnya juga mempersiapkan tenaga kesehatan (nakes), demi memberikan pelayanan yang maksimal.
“Seluruh rumah sakit, puskesmas dan organisasi profesi waspada terhadap kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak,” tuturnya.
Terkait pencegahan gangguan ginjal akut, Dinkes Kabupaten Cirebon telah melarang sementara unit pelayanan kesehatan hingga apotek menjual obat sirup.
“Kepada layanan kesehatan milik pemerintah juga sudah kami imbau jangan memberikan obat sirop, terutama lima obat yang telah ditarik peredarannya oleh BPOM,” ujar Neneng.
Pihaknya juga terus melakukan edukasi bagaimana cara mengatasi atau langkah manakala di faskes terdapat ciri-ciri yang mengarah terhadap gagal ginjal akut ini.
“Seperti manakala ada pasien demam, kemudian langkah yang harus dilakukan itu seperti apa, menganalisa lebih detail lagi, termasuk obat apa yang sudah diberikan, dan sudah berapa lama pasien itu demamnya,” katanya. ***