Connect with us

    Lifestyle

    Jaga Keberlangsungan Alam, Astra Tol Cipali Upayakan Daur Ulang Limbah Jalan

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Pengelolaan limbah jalan tengah diupayakan Astra Tol Cipali yang berupa bongkaran beton, dan juga ex scrapp atau hasil pemeliharaan jalan aspal untuk dimanfaatkan kembali.

    Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali Sri Mulyo mengatakan, pada bulan Oktober sampai November merupakan Gerakan Infra Hijau dan Gerakan 3R (reduce, reuse dan recycle) perusahaannya.

    “Untuk itu pemanfaatan material sisa berupa bongkaran beton dan aspal bekas jalan tol adalah salah satu upaya menjaga sumber daya alam, selain itu metode daur ulang atau pemanfaatan scrap dapat membuat perbaikan lebih efisien,” terangnya di Cirebon, Jumat (04/11).

    Saat ini, kata Sri Mulyo, dengan bertambahnya kebutuhan terhadap pemeliharaan atau rehabilitasi jalan dan bangunan lainnya berdampak terhadap kebutuhan ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis.

    “Maka metode daur ulang atau pemanfaatan sisa dapat membuat perbaikan lebih efisien,” imbuhnya.

    Advertisement

    Astra Tol Cipali telah mengimplementasikan pemanfaatan bongkaran beton bekas jalan untuk pagar di pintu masuk dan keluar tempat istirahat KM 130 A dan B Tol Cipali, dan diharapkan ke depan bisa untuk lokasi lainnya.

    Menurut Sri Mulyo, salah satu kegiatan pemanfaatan sisa yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan bongkaran beton “rigid pavement“.

    “Sehingga dengan daur ulang bongkaran beton ini, diharapkan mampu mengatasi pengurangan penambangan batu di alam,” sambungnya.

    Sri Mulyo menjelaskan bongkaran beton adalah bahan dari perkerasan rigid lama yang sudah mengalami kerusakan, kemudian digunakan kembali sebagai bahan utama pengganti batu belah untuk pasangan batu atau bronjong.

    Pemanfaatan tersebut bisa digunakan untuk perbaikan slope atau sebagai pagar pembatas maupun sebagai dinding penahan tanah.

    Advertisement

    Hal ini juga, jelas dia, sejalan dengan di beberapa negara di Eropa yang telah melaksanakan pemanfaatan daur ulang tersebut.

    Sri Mulyo menambahkan, untuk bahan utama yang digunakan pada konstruksi dari pasangan batu adalah batu dan adukan semen atau mortar.

    “Untuk hal ini material batu diganti menggunakan bongkaran beton,” sambungnya.

    Unttuk batu yang digunakan tidak ada persyaratan khusus, apakah itu batu kali, batu belah atau batu gunung, maupun batuan jenis lainnya.

    “Aalkan batu tersebut tergolong batuan keras, maka batu tersebut dapat digunakan,” ucap Sri Mulyo. ***

    Advertisement

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend