Connect with us

    Ekbis

    Masker Kain Karya Siswa SMKN 1 Losarang Indramayu Diekspor ke Cina

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Selama kurang lebih dua tahun produksi, masker kain buatan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Losarang di Kabupaten Indramayu, telah diekspor hingga ke Cina.

    Wakil Kepala Bidang Humas SMKN 1 Losarang Aan Sulistyawan mengungkapkan alasan kenapa masker kain yang dibuat anak didiknya bisa diekspor ke Negeri Tirai Bambu.

    “Kami bermitra dengan PT Yalong, perusahaan Cina yang memiliki cabang di Jawa Barat,” terangnya di Bandung, Sabtu (05/11).

    Aan menambahkan, semasa pandemi covid-19, SMKN 1 Losarang kebanjiran permintaan masker kain dari mitra industrinya itu.

    Menurutnya, produksi masker kain buatan anak didiknya tersebut telah mencapai 20 ribu buah.

    Advertisement

    SMKN 1 Losarang merupakan satu dari dua SMKN di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Jawa Barat yang berstatus sebagai badan layanan umum daerah atau BLUD.

    Namun setelah badai pandemi covid-19 mereda, tambah Aan, permintaan produk masker kain cenderung menurun dan pihak sekolah berencana membuat produk berbahan kain yang lain.

    “Usai pandemi, produksi masker akan dialihkan ke jenis produksi kain lainnya seperti pembuatan hijab. Kita tengah persiapkan untuk hal itu,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) Dedi Supandi menjelaskan, hasil kegiatan usaha kreatif pelajar SMK yang berstatus sebagai BLUD dapat dikelola secara fleksibel untuk pengembangan sekolah.

    Menurutnya, sekolah yang berstatus sebagai BLUD diharapkan bisa mengasah kemampuan siswa berwirausaha sekaligus menjadi penggerak kegiatan ekonomi.

    Advertisement

    “Ini juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa, yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yang mandiri,” kata Dedi.

    Sekolah yang mengembangkan kegiatan usaha kreatif, beber dia, harus bisa menghadapi tantangan untuk menghasilkan produk inovatif, membuat strategi pemasaran tepat, membangun kepercayaan pengguna, dan kemitraan dengan industri.

    SMK yang berstatus sebagai BLUD, sambung Dedi, ditargetkan dapat mendidik siswa menjadi wirausahawan mandiri.

    “Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang-peluang kerja,” kata dia. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend