Connect with us

    Umum

    dr Suhendi Wijaya Didapuk Ketua Perki Cirebon Masa Bakti 2022 – 2025

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Ketua Perki Pusat Dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) melantik Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) cabang Cirebon masa Bakti 2022-2025 di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Minggu (13/11/2022).

    Dalam pelantikan tersebut dr Suhendi Wijaya., Sp.Jp(K)., FIHA didapuk menjadi Ketua Perki Cirebon mengantikan dr. Muhammad Edial Sanif, Sp.JP, FIHA, FAsCC, FICA.

    Ketua Perki Cirebon, dr Suhendi Wijaya mengatakan dengan dilantiknya kepengurusan Perki yang baru diharapkan tetap mampu memberikan pelayanan yang profesional dan terbaik kepada masyarakat.

    “Anggota Perki Cirebon hingga sekarang ada 23 orang semoga kedepan bisa bertambah. Kami juga bekerja sesuai visi misi dari Perki Pusat yakni turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga siap dengan persiangan secara global,” katanya.

    Ia pun menyebut kedepan pihaknya akan terus memberikan kontribusi kepada daerah bangsa dan negara. Menurutnya kegiaatan yang sudah terprogram akan dilanjutkan baik itu kegiatan Ilmiah, diklat maupun sosial.

    Advertisement

    “Biasanya kegiaatan kita lakukan satu tahun sekali ini kita buat satu tahun bisa dua kali,” kata Suhendi.

    Suhendi menjelaskan kedepan tantangan dokter spesialis jantung cukup banyak. Namun, pihaknya akan menangani secara profesional sesuai regulasi profesi yang ada.

    Menurut dia, saat ini mulai akan diatur kembali terkait regulasi keprofesian. Padahal regulasi yang sudah ada berjalan dengan baik.

    “Saya tidak tau kenapa? Seperti yang disampaikan IDI wilayah Jawa Barat akan dijadikan Omnibus Law di bidang kesehatan padahan profesi sudah mempunyai regulasinya. Sehinga saya tidak tau pemerintah arahnya apa, jangan sampai nanti Kemenkes sebagai super bodi, selama ini sudah diberikan sama sama seperti profesi dokter sudah ada, perawat, dokter gigi dan lainnya sudah ada,” katanya.

    Kalau regulasi dijadikan satu pintu, lanjut Suhendi, ini akan kembali seperti sebelum adanya UU Kesehatan dan belum adanya UU Praktik Kedokteran.

    Advertisement

    “Kalau semua satu pintu dampaknya cukup besar dari segi mengagur waktu pasti lama dan saking banyaknya organisasi. Padahal organisasi yang sudah ada berjalan dengan baik sesuai dengan regulasi keprofesian yang ada,” katanya.

    Sementara itu, Mantan Ketua Perki Cirebon sebelumnya Dr. Muhammad Edial Sanif, mengatakan dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus Perki Cirebon sebelumya yang sudah ikut berkontribusi kepada masyarakat .

    Menurutnya organisasi prosesi pertama berdiri di Cirebon yakni Perki yang didirikan oleh tiga orang.

    “Semoga kepada pengurus Perki Cirebon yang baru bisa memberikan trobosan kedepannya,” katanya.

    Ia menjelaskan profesi dokter Jantung tidak bisa berjalan sendiri, sebingga dibutuhkan kerjasama semua pihak baik itu pemerintah maupun organisasi profesi lainnya.

    Advertisement

    “Perki harus dekat dengan steakholder dan organisasi profesi yang ada di daerah. Karena dokter Jantung dibutuhkan di sejumlah rumaj sakit oleh pemerintah daerah,” ungkap Edial. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend