CIAYUMAJAKUNING.ID – Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, Kota Cirebon termasuk wilayah dengan angka stunting tinggi, yaitu 30,6 persen.
“Tapi kita lagi survei ulang. Mudah-mudahan angkanya turun,” ucap Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi saat menghadiri kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di aula Kecamatan Kejaksan, Jumat (11/11).
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Cirebon akan terus menggencarkan program sosialisasi Gemarikan.
“Kandungan gizi pada ikan dapat mencerdaskan hingga menurunkan angka stunting di Kota Cirebon,” kata Sekda Agus.
Turut hadir pada kegiatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Yati Rohayati dan Bunda Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Cirebon NR. Madyawati.
Pemkot Cirebon menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
Untuk itu, Pemkot Cirebon juga mengadakan program lainnya, seperti pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS) dan memberikan langsung makanan bergizi ke daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi.
Kepala DKPPP Kota Cirebon Yati Rohayati menjelaskan keluarga dapat mulai menerapkan gerakan makan ikan tersebut.
“Anak-anak sekarang lebih suka makan makanan cepat saji berbahan dasar non ikan yang banyak tersedia di pasaran,” tuturnya.
Agar anak gemar makan ikan, lanjut Yati, dapat memulainya dengan mengubah masakan menjadi bentuk lain, seperti bakso, nugget, dan sosis.
Ia juga meminta dukungan semua pihak untuk bersama-sama mendorong terciptanya promosi produk olahan perikanan yang baik dan aman. ***