Connect with us

    Sosok

    Mengenal Laksamana Yudo Margono, Calon Tunggal Panglima TNI Pilihan Jokowi

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno telah menyerahkan Surat Presiden (Surpres) Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.

    “Nama yang di usulkan Presiden untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut,” kata Puan, Senin (28/11).

    DPR rencananya akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepadanya pekan depan.

    Hal itu mereka lakukan usai mendapatkan penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR kepada Komisi I DPR.

    Yudo lahir di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1965 yang merupakan anak seorang petani.

    Advertisement

    Sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988, karier militernya langsung melejit.

    Pada awal karier militernya, Yudo mengikuti sederet pendidikan militer sejak tahun 1900-an.

    Seperti Kursus Korbantem (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Di kspespa/Kom Angkatan 6 (1992-1993), Dik lapa ll/Koum Angkatan 11 (1997-1998), Seskoal A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), dan Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014).

    Yudo juga pernah menjadi mahasiswa S-1 Ekonomi Manajemen pada 2014, dan melanjutkan S-2 Manajemen.

    Selama berkarier di dunia militer, ada 19 jabatan yang pernah ia emban sejak 1988, di antaranya menjadi komandan di delapan tempat yang berbeda.

    Advertisement

    Setelah lulus AAl, Yudo mengawali kariernya di kapal perang dengan menjabat Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988), dan Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364.

    Kariernya terus merangkak naik dengan menjadi Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual (2004-2008), dan Komandan Lanal Sorong (2008-2010).

    Pada 2010, Yudo menjabat Komandan Satkat Koarmatim.

    Ia kemudian menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada (2017-2018).

    Yudo lalu di percaya mengemban sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmabar sebelumnya, red) yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat (2018-2019).

    Advertisement

    Saat itu, timnya menemukan black box atau kotak hitam Lion Air yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018.

    Melihat kinerjanya, Yudo lalu di dapuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, yang merupakan komando utama operasi Mabes TNI (2019-2020).

    Saat menjabat dengan pangkat laksamana madya, ia mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, Kepulauan Riau, karena adanya pelanggaran oleh kapal nelayan China pada tahun 2020.

    Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan covid-19 pada Maret 2020.

    Ia berperan dalam hal pemulangan WNI dari Cina ke Indonesia serta pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien covid-19 di Pulau Galang dan Wisma Atlet.

    Advertisement

    Yudo kemudian mengemban amanah sebagai Kasal untuk menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang memasuki masa pensiun pada 2020.

    Ia memiliki seorang istri bernama Veronica Yulis Prihayati seorang perwira menengah Polri (AKBP), dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Jalasenastri.

    Pria yang memiliki hobi nonton wayang kulit ini memiliki tiga orang anak, yakni Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.

    Tak sedikit penghargaan yang ia raih, antara lain, Bintang Dharma, Bintang Jalasena Utama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Bhayangkara Utama, dan Bintang Jalasena Naraya.

    Terakhir, Yudo menyabet penghargaan Pingat Jasa Gemilang – Tentera (P.J.G.) – Singapura (2022) dan Honorary Member of the Order of Australia (Military Division) – Australia (2022).

    Advertisement

    Brevet yang pernah ia dapat, meliputi brevet atas air, brevet selam TNI AL, brevet kavaleri Marinir kelas I, brevet Hiu Kencana, brevet Kopaska, Wing Penerbang TNI AU, dan Wing Penerbal.

    Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan salah satu alasan pengajuan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI.

    “Satu, yang kita ajukan satu (calon), Kasal yang sekarang, karena memang kita rotasi matra,” kata Jokowi di Pontianak, Selasa, (29/11). ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend