CIAYUMAJAKUNING.ID – Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, laju inflasi di Kota Cirebon hingga kini masih aman dan pihaknya berkomitmen untuk menjaganya.
Namun intervensi pasar akan pihaknya lakukan apabila ada komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti telur ayam.
“Pemkot Cirebon tidak akan membiarkan, kita akan tetap intervensi,” tutur Agus usai menghadiri peresmian Taman Pedati Gede, Senin (12/12).
Menurutnya, Pemkot Cirebon akan melakukan kembali operasi pasar di beberapa titik jelang natal dan tahun baru (nataru) 2023.
Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon telah melakukan gelar pangan murah langsung per kecamatan.
Strategi ini, menurut Agus, efektif untuk menurunkan harga ketimbang melakukan operasi pasar di kawasan pasar dan akan pihaknya laksanakan jelang nataru 2023.
Untuk oerasi pasar, Pemkot Cirebon akan menggandeng pihak terkait, seperti Bank Indonesia (BI), dan Bulog.
“Untuk komoditas yang kita jual, akan kita bicarakan,” tuturnya.
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon Hestu Wibowo, menjelaskan sejak awal mereka sudah melakukan koordinasi untuk menggelar operasi pasar.
“Kami akan menggelar operasi pasar bersama dengan Pemkot Cirebon di beberapa titik,” tuturnya.
Operasi pasar ini merupakan kelanjutan dari gelar pangan murah yang di gelar DKPPP Kota Cirebon.
Operasi pasar merupakan upaya TPID Kota Cirebon untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif.
Untuk pangan yang dijual nanti terlebih dahulu akan melihat produk yang volatilitasnya tinggi.
Namun untuk penyumbang inflasi di Kota Cirebon menurut Hestu di dominasi produk cabai merah, bawang, telur dan ayam ras.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2022, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender November sebesar 4,50 persen. ***