Usulan Solar Bersubsidi Bagi Nelayan Indramayu Akhirnya Dipenuhi Pertamina

CIAYUMAJAKUNING.ID – Usulan kuota tambahan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi bagi nelayan yang di ajukan Pemkab Indramayu akhirnya di kabulkan oleh Pertamina.

Pengajuan yang sempat mengalami pengurangan itu, menurut Bupati Indramayu Nina Agustina, pihaknya lakukan usai berkoordinasi intens dengan Pertamina.

“Alhamdulillah, pemenuhan solar bersubsidi bagi nelayan kecil sudah dapat terpenuhi,” katanya, Minggu (18/12).

Laporan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, kuota BBM jenis solar subsidi bagi nelayan yang memiliki perahu kurang dari 30 gross tonnage (GT), sempat mengalami pengurangan.

Hal itu, kata Nina, seperti yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Eretan Kulon.

“Biasanya memperoleh sebesar 432 kiloliter, terjadi pengurangan sebesar 136 kiloliter,” terangnya.

Hal sama jga terjadi pada SPBN Dadap, di mana alokasi awal 264 kiloliter terdapat pengurangan 102 kiloliter.

“Setelah berdiskusi, akhirnya Pertamina kembalikan ketersediaan solar subsidi SPBN Eretan Kulon untuk Desember 2022 sebanyak 424 kiloliter,” jelas Bupati Nina.

Begitu juga di SPDB Dadap, di mana Pertamina mengembalikan dengan jumlah semula.

Ia memastikan nelayan yang memiliki kapal di bawah 30 GT tidak boleh berhenti melaut dengan alasan tidak adanya solar bersubsidi.

“Karena nelayan inilah yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dan harus segera dicarikan solusi,” tegas Bupati Nina.

Ia juga mengajak kepada seluruh nelayan kecil yang mengalami kesulitan mendapatkan solar bersubsidi agar mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) terdekat.

“Untuk nelayan yang ingin mendapatkan solar subsidi, datangi SPBN terdekat, agar mendapatkan jatah,” kata Nina.

Sementara itu, nelayan dari Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu Tohari menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Indramayu yang mampu menambahkan kembali solar bersubsidi bagi para nelayan kecil.

“Karena hanya dengan solar subsidi kami bisa melaut lagi, kalau solar non subsidi harganya mahal,” katanya. ***