CIAYUMAJAKUNING.ID – Sekelompok massa yang menamakan dirinya Forum Umat Islam Ciayumajakuning menggelar aksi di depan gedung DPRD Kota Cirebon dengan menyampaikan aspirasinya terkait penistaan Al Quran yang terjadi di Swedia, Belanda dan Denmark.

Mereka mengecam dan mengutuk keras aksi yang di lakukan oleh politisi ketiga negara yang telah membakar, merobek, dan menginjak-injak kitab suci umat muslim tersebut.

“Tidaklah layak penista Al Quran Kedubesnya berada di Indonesia,” demikian bunyi rilis pernyataan sikap yang kami terima, Jumat (10/02).

Masa aksi yang melibatkan sebanyak 300 orang itu memohon pemerintah untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan negara Swedia, Belanda, dan Denmark.

Selain itu, menurut Ketua FUI Ciayumajakuning Ustadz Al Manan, aksi tersebut juga menuntut untuk memboikot ekonomi agar tidak membeli produk ketiga negara itu.

“Pemerintah Indonesia segera memulangkan duta besar ketiga negara tersebut karena pemerintahnya mengizinkan aksi Rasmus Paludan membakar Al Quran,” ucapnya.

Aksi tersebut mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

Seperti salah satu tokoh muslim Kota Cirebon Pangeran Maulana Kamal dan Ketua DPRD Kota Cirebon Ruri Tri Lesmana.

Keduanya turut mendukung aksi dengan membubuhkan tanda tangan dalam surat pernyataan sikap itu.

Beberapa santri dari salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Kuningan juga turut menyampaikan aspirasinya.

“Hai orang-orang yang menghina Al Quran, cobalah ingat kejadian 212 apakh kalian ingin diserang umat Islam?” tantangnya saat berorasi.

Ia pun mengajak kepada seluruh umat muslim untuk membela agama karena kitab suci telah dii nistakan oleh segelintir orang.

Aksi FUI Ciayumajakuning di mulai usai Shalat Jumat di Masjid Al Falah Kota Cirebon pukul 13.00 WIB dengan long march menuju gedung DPRD Kota Cirebon.

Selama aksi damai, guyuran hujan sempat menemani aksi tersebut hingga massa aksi membubarkan diri pada pukul 16.00 WIB. ***