Sosok
Viral AC Mati, Ternyata Pemilik Maskapai Super Air Jet Orang Cirebon
CIAYUMAJAKUNING.ID – Insiden basah kuyup penumpang dari maskapai Super Air Jet pada Selasa 21 Maret 2023 yang lalu karena AC mati selama penerbangan dari Bali – Jakarta viral di media sosial.
Yuk kita spil maskapai yang satu ini sampai ke pemiliknya supaya kalian bisa lebih mengetahui mengenai maskapai Super Air Jet yang satu ini.
Super Air Jet resmi diluncurkan pada Maret 2021, dan dibiayai oleh pendiri Lion Air Group, Rusdi Kirana. Maskapai ini memperoleh Sertifikat Operator Udara dari Kementerian Perhubungan Indonesia pada 30 Juni 2021 dan akan meluncurkan tahun yang sama ke 11 tujuan di Indonesia.
Maskapai ini dipimpin oleh Ari Azhari yang pernah menjabat sebagai General Manager of Services Lion Air Group. Meskipun hubungan dekat maskapai dengan Lion Air Group, saluran resminya telah menolak klaim hubungan formal apa pun dengan Lion Air dan anak perusahaannya.
Maskapai ini mengadopsi model low cost carrier yang fokus pada perjalanan point to point untuk mengangkut penumpang antar pulau di Indonesia.
Ini berfokus pada milenium sebagai target pasar. Maskapai ini akan meluncurkan layanannya dengan enam rute perdana dari Jakarta ke Batam, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, dan Pontianak.
Super Air Jet meluncurkan penerbangan dengan tiga Airbus A320-200 bekas yang sebelumnya terbang untuk Indigo India dan Tigerair Australia.
Pada tanggal 21 Maret 2023, Super Air Jet Penerbangan IU737 mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara. Akibatnya, pesawat harus dipaksa untuk terbang di ketinggian 10.200 kaki. Pesawat sebenarnya telah diarahkan untuk mendarat di Surabaya, namun pilot tetap melanjutkan penerbangan hingga mendarat di Jakarta.
Namun mulai muncul pertanyaan siapa Rusdi Kirana selaku pemilik dari Lion Air Group sekaligus yang Super Air Jet ini. Berikut profil Rusdi Kirana yang berhasil di himpun dari sejumlah sumber.
Pria kelahiran Cirebon 17 Agustus 1963 ini merupakan seorang pengusaha yang mendobrak perusahaan penerbangan dimana membuat tarif penerbangan mudh di jangkau oleh masyarakat.
Mengusung slogan “kami membuat masyarakat Indonesia terbang” menjadikan perusahaan yang dinaunginya berhasil sukses mendapatkan hati dari masyarakat.
Rusdi Kirana mengawali bisnis penerbangannya pada Oktober 1999. Dengan modal awal US$10 juta, dia menggagas “revolusi” dalam dunia penerbangan dengan konsep berbiaya murah (low cost carrier).
Lion Air Group yang dipimpinnya menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan yaitu Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, Thai Lion Air dan Super Air Jet.
Dari sisi jumlah penumpang, Lion meraih 600.000 orang lebih per bulan atau menguasai 40% dari seluruh segmen pasar. Pada 2004 Lion Air menempati posisi kedua, setelah Garuda Indonesia, dalam hal jumlah penumpang yang diangkut.
Tidak hanya dalam kancah perbisnisan saja, ternyata dia juga pada 19 Januari 2015, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Di bidang politik, sejak 12 Januari 2014, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar