CIAYUMAJAKUNING.ID – Setelah tiga tahun tidak beroperasi karena kekurangan bahan baku tebu, Pabrik Gula (PG) Sindanglaut di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten CIrebon kembali di aktifkan oleh PT PG Rajawali II Cirebon.
Sekretaris Perusahaan PG Rajawali II Cirebon Karpo Budiman Nursi mengatakan musim giling tahun ini menjadi alasan kembali mengoperasikan PG Sindanglaut.
“Di operasikan kembali PG Sindanglaut karena minat petani menanam tebu kembali meningkat,” ujarnya, Senin (22/05).
Bahkan pada tahun 2022, lanjutnya, masa giling tebu di PG Tersana Baru dI Kecamatan Babakan mencapai 180 hari padahal idealnya 120 hingga 150 hari.
Kondisi tersebut menunjukkan adanya kelebihan bahan baku tebu yang ada di Kabupaten Cirebon.
Sehingga pihaknya memutuskan untuk kembali membuka PG Sindanglaut agar dapat menyerap bahan baku tebu dari para petani.
Karpo memastikan selama penutupan PG Sindanglaut, PG Rajawali masih terus merawat peralatan sehingga saat di buka kembali perusahaan tidak terlalu besar berinvestasi.
PG Sindanglaut per hari membutuhkan bahan baku sebanyak 1.800 ton tebu untuk di produksi menjadi gula.
Namun pada saat penutupan, tebu petani tidak bisa menutupi kebutuhan.
“Pada 2020, kami memang melakukan penutupan karena bahan baku tidak ada. Kebutuhan per hari PG Sindanglaut mencapai 1.800 ton,” ujarnya.
Sementara itu, data dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, produksi pada tahun 2022, luas lahan perkebunan tebu mencapai luas 4.166,60 hektare.
Angka itu mengalami kenaikan sebesar 847,54 hektare dibandingkan pada tahun 2021 yang tercatat hanya seluas 3.670,71 hektare. ***