Connect with us

    Budaya

    Wakil Wali Kota Cirebon Hadiri Tradisi Pelal Ageng Panjang Jimat Keraton Kanoman

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDKeraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi Pelal Ageng Panjang Jimat yang merupakan puncak dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (28/09).

    Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Arimbi Nurtina mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk kecintaan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW.

    “Dalam pelaksanaan Panjang Jimat, patih dan abdi dalem Keraton Kanoman Cirebon melakukan pawai alegoris (simbol),” terangnya.

    Pawai alegoris tersebut. lanjut Ratu Arimbi, sebagai simbol persiapan ibunda Nabi Muhammad SAW menjelang kelahiran.

    Pelal Ageng, jelasnya, memiliki arti sebagai malam keutamaan yang besar yakni malam Gusti Rasul lahir ke dunia.

    Advertisement

    “Sedangkan panjang merujuk sebuah piring pusaka berbentuk bundar besar pemberian seorang pertapa suci bernama Sanghyang Bango dari Gunung Siangkup,” paparnya.

    Kemudian Jimat di artikan sebagai sebutan untuk nasi yang proses pengupasan saat masih menjadi gabah setiap bijinya di kupas satu persatu sambil melantunkan sholawat.

    Malam pelal di mulai pukul 19.30 WIB yang dia wali pembacaan doa tawassul di Pendopo Jinem.

    Eti Herawati di Keraton Kanoman. (Pemkot Cirebon)

    Lalu ngawejang lan ngawedar Babad Panjang Jimat dan Sejarah Kesultanan Kanoman.

    Kemudian di lanjutkan penyiapan sajian pelal oleh Pangeran Kumisi di Langgar Alit.

    Setelah itu penjemputan Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin, Sultan Anom XII oleh keluarga keraton.

    Advertisement

    Pangeran Patih memakai jubah rosul memimpin iring-iringan pawai alegoris ke Masjid Agung Keraton Kanoman.

    Di dalam masjid di lakukan prosesi pembacaan Srakalan Maulid Barzanji yang di pimpin Penghulu Kesultanan Kanoman.

    Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati yang turut hadir mengatakan tradisi Panjang Jimat harus di jaga dengan baik.

    Karena momentum tersebut, menurutnya, mengandung simbol dan nilai bernafaskan Islam,

    “Kegiatan seperti ini sudah berjalan ratusan tahun dan hal ini sangatlah luar biasa. Ini juga ciri khas budaya Cirebon,“ tutur Eti. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend