Connect with us

    Umum

    Wapres RI Beri Pemkot Cirebon Insentif Fiskal Guna Percepat Turunkan Stunting

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin memberikan Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan 2023 kepada Pemkot Cirebon dengan kategori Kinerja Penurunan Stunting dan Kinerja Percepatan Belanja Daerah.

    Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menerima langsung Insentif Fiskal tersebut di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (06/10).

    Menurut Wapres, penurunan prevalensi stunting menjadi target pekerjaan rumah pemerintah Indonesia.

    “Sebab persoalan stunting berkait dengan gizi buruk sehingga perlu peran aktif, sinergi dan kolaborasi dari semua pihak,” terangnya.

    Wapres menilai menuntaskan stunting tidak sekadar perkara menurunkan prevalensi, namun tugas kemanusiaan yang berkelanjutan.

    Advertisement

    “Saya tekankan pentingnya peningkatan kapasitas penggerak di lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ucap Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat itu.

    Wapres juga meminta mengoptimalkan pendekatan legal formal, politik, sosial-kultural hingga keagamaan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

    “Kita harus pastikan bahwa setiap intervensi yang di lakukan betul-betul telah di terima dan dirasakan manfaatnya oleh penerima,” tegasnya.

    Sementar itu Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan insentif fiskal yang ia terima sebesar Rp. 6.838.177.000.

    “Ini akan di gunakan untuk percepatan stunting di Kota Cirebon khususnya beberapa program yang perlu intervensi,” ujarnya.

    Advertisement

    Eti menerangkan pada intervensi spesifik, masih di perlukan peningkatan kapasitas kader dan petugas kesehatan.

    Hal ini di perlukan untuk penggunaan alat pemantauan status gizi di posyandu.

    Selain itu, perangkat medis di puskesmas sehingga pemantauan status gizi bisa di lakukan secara cepat dan akurat.

    “Kami harap dengan alat yang lebih lengkap, kader bisa memetakan lebih spesifik sehingga intervensi program penurunan stunting tepat sasaran,” harapnya. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend