Connect with us

    Umum

    Polres Indramayu Berhasil Bubarkan Massa yang Kecewa dengan Hasil Pemungutan Suara

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Sejumlah masa demonstran yang tak puas dengan hasil pemungutan suara melakukan aksi anarkistis di Kabupaten Indramayu. Situasi sempat mereda setelah petugas dari jajaran Polres Indramayu menyemprotkan gas air mata guna memecah kerumunan.

    Polisi meminta masa membubarkan diri namun situasi kembali tegang saat jumlah masa bertambah, mereka bahkan melakukan penjarahan di pusat perbelanjaan.

    Dengan mengerahkan petugas gabungan TNI, Polri dan Korps Brimob yang terlatih, kerumunan berhasil di bubarkan dan mengamankan sejumlah provokator.

    Beberapa petugas juga sempat melakukan penanganan medis terhadap masa yang mengalami luka.

    Untungnya, peristiwa itu hanyalah sebuah Simulasi Sistem Pengaman Dalam Kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.

    Advertisement

    Menurut Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar simulasi di gelar di Sport Centre Indramayu, Senin (16/10), jelang Operasi Mantap Brata pada 19 Oktober.

    Ia menjelaskakn terdapat beberapa simulasi yakni gladi posko, penanganan konflik di TPS, tahapan pengendalian masa pada situasi hijau, kuning dan merah.

    “Termasuk pengamanan dan pengawalan terhadap VVIP serta penanganan terhadap penjinakan bom,” imbuh Fahri.

    Sejumlah petugas gabungan di siapkan jelang Pemilu 2024. (Pemkab Indramayu)

    Sejumlah petugas akan di terjunkan di tiap TPS guna memastikan pelaksanaan pencoblosan berjalan lancar dan aman.

    “Polres Indramayu telah menyiapkan 400 anggota yang akan terlibat di masing-masing TPS termasuk Korlantas dan Gakkumbdu,” jelasnya.

    Petugas yang di terjunkan itu telah mengikuti berbagai latihan dan kesiapan, termasuk pengecekan kesehatan.

    Advertisement

    Beberapa titik yang di anggap rawan konflik seperti TPS, Bawaslu dan KPU Indramayu juga akan di tempatkan petugas guna mengantisipasi hal-hal yang tak di harapkan.

    Fahri menjelaskan berdasarkan beberapa deteksi dan mapping titik rawan konflik tersebut sampai saat ini masih bersifat dinamis.

    “Karena untuk pemungutan suara di TPS masih lama yakni 14 Februari 2024 jadi terkait data kerawanan masih dinamis,” tegasnya.

    Namun, Fahri memastikan kondisi jelang Pemilu 2024 di Indramayu saat ini dalam keadaan kondusif. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend