Connect with us

    Teknologi

    Kementan RI: Varietas Padi Lokal DNA Milik Indramayu Punya Banyak Keunggulan

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI (PVTPP Kementan) menyerahkan sertifikat tanda daftar varietas unggul ‘Dharma Nina Ayu‘ (DNA) kepada Pemkab Indramayu saat Panen Raya di Desa Wanasari Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu.

    Pada kesempatan itu, Kepala Pusat PVTPP Kementan RI Lely Nuryati memuji varietas padi lokal unggul ‘Dharma Nina Ayu (DNA)’.

    “Kami menyampaikan sertifikat tanda daftar varietas lokal unggul DNA yang perlu di kembangkan,” katanya, Kamis (02/11).

    Menurut Lely, varietas padi lokal unggul DNA memiliki keutamaan yang kompleks dan patut dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas.

    Ia memaparkan karakterisasi hasil varietas DNA memiliki tekstur nasi yang pulen dengan bobot 1000 butir seberat 31,230 gram.

    Advertisement

    “Warna berasnya pecah putih dan bentuk berasnya lonjong,” tambah Lely.

    Kadar amilo beras itu pun hanya 13, 46 persen sehingga jika di kembangkan maka produksi padi rata-rata bisa mencapai 8-10 ton per hektare.

    “Luar biasanya, umur varietasnya di bawah 150 hari sehingga bisa meningkatkan kembali produksi padi Indramayu,” paparnya.

    Bupati Nina saat panen raya di Bangodua. (Pemkab Indramayu)

    Leli berharap para penangkar benih di Indramayu bisa mengembang varietas lokal DNA.

    Karena, ia menilai varietas lokal ini, mudah beradaptasi di dataran rendah terlebih pada saat musim hujan.

    Lely pun mengapresiasi upaya pengembangan varietas DNA bisa terdaftar dan memiliki bersertifikat

    Advertisement

    “Melalui pendaftaran ini, Indramayu memiliki hak perlindungan divensi, jika ada yang mengaku, kita berhak bertahan,” jelasnya.

    Selain itu varietas DNA di harapkan juga ula dapat menjadi varietas unggul yang mampu mendongkrak pasar.

    Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina meminta para pengusaha penggilingan beras wajib memberi label ‘Indramayu’ saat di jual.

    “Saya ingin beras yang di produksi petani dapat di kenal secara nasional sehingga banyak orang yang membeli beras ke Indramayu,” pungkasnya. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend