CIAYUMAJAKUNING.ID – Mengingat izin ekspor komoditas unggulan Kabupaten Majalengka saat ini masih bergantung dari daerah Cirebon, Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi berkomitmen mendorong kemandirian di sektor ekspor.
Hal itu ia sampaikan di sela kunjungannya ke home industri rotan di Desa Lame, Kecamatan Leuwimunding, Rabu (24/01/).
Termasuk, lanjut Pj Bupati Dedi, ekspor produk yang di hasilkan oleh industri kreatif atau home industri yang masih harus di lakukan dari Cirebon.
“Ada kendala kepada bahwa teman-teman masih terkendala izin ekspor sehingga izin ekspor masih harus berada di daerah Cirebon,” terangnya.
Menurut Dedi, dengan potensi yang di miliki serta dukungan infrastruktur sudah saatnya izin ekspor komoditas di keluarkan oleh Majalengka sendiri.
“Karena kita fasilitas sudah ada di kita semua, dari mulai bandara, Patimban juga dekat dan akses jalan,” katanya.
Karena itu, Dedi mengintruksikan Kepala Disdagin Majalengka untuk segera membuat surat usulan izin ekspor ke Pemprov Jabar dan pusat.
Data dari Pemkab Majalengka menyebutkan terdapat 21 perusahaan yang mengalami kendala lantaran izin ekspor harus di lakukan di Cirebon.
“Sehingga branding-nya yang terjadi yaitu branding Cirebon. Otomatis, devisanya juga berarti devisa Cirebon,” katanya.
Dedi juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar terkait harapan sejumlah pegiat industri kreatif di Majalengka.
“Saya yakin kalau (izin) di lakukan di Majalengka, devisanya naik, penghitungan produk domestik regional bruto juga naik, pendapatan juga naik,” paparnya. ***