Connect with us

Umum

Evaluasi Kinerja, DPRD Minta Tambahan Faskes Puskesmas 24 Jam di Kota Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.IDKomisi III DPRD Kota Cirebon menyoroti rencana kerja Pemkot Cirebon mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat tahun 2025 dan mengevaluasi kinerja Dinkes dan RSD Gunung Jati selama 2024.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon M Yusuf berkomitmen terus mengawasi program layanan kesehatan masyarakat.

“Komisi III juga akan mengawal pagu anggaran agar tidak berubah pada renja 2025,” ucapnya usai rapat di Griya Sawala, Kamis (03/10).

Dinkes dan RSD Gunung Jati merupakan SKPD terdepan yang bersentuhan langsung dengan fasilitasi kesehatan masyarakat Kota Cirebon.

“Dari Dinkes tadi, memohon kepada kami agar anggaran yang sudah di tetapkan agar tidak berubah,” kata Yusuf.

Advertisement

Sebagai mitra kerja, Komisi III mengharapkan Dinkes dan RSD Gunung Jati agar benar-benar menyelenggarakan layanan kesehatan lebih baik lagi.

Terlebih Puskesmas hingga Posyandu memiliki peran meningkatkan gizi masyarakat sebagai upaya pencegahan kekurangan gizi ibu dan anak.

“Tentunya, harapan kami, pimpinan yang memiliki kebijakan dalam mengatur anggaran dapat merespons hal tersebut secara baik,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon Hendi Nurhudaya menekankan adanya penambahan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas 24 jam.

Ia menilai kesiapsiagaan nakes melalui layanan PSC 119 atau kegawatdaruratan medis masih perlu di optimalkan.

Advertisement

“Sejauh ini, di Kota Cirebon belum ada puskesmas 24 jam, sehingga perlu pengkajian khusus berkaitan dengan hal tersebut,” tutur Hendi.

Sementara itu, Kadinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty akan mengkaji usulan dewan berkaitan dengan layanan kesehatan di Kota Cirebon.

Ia mengaku pihaknya masih terkendala dengan menurunnya pagu anggaran untuk tahun 2025.

Di mana pada renja murni sebanyak Rp588 miliar, setelah masuk di KUA-PPAS menjadi Rp553 miliar.

“Hilangnya Rp31,5 miliar sangat berdampak salah satunya pengelolaan gizi masyarakat yang tadinya Rp7,4 miliar tapi di 2025 menyusut Rp3,8 miliar,” tuturnya. ***

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend