Connect with us

    Umum

    Paslon Eti Herawati-Suhendrik Gencar Sosialisasikan 21 Program Prioritas ke Berbagai Elemen Masyarakat

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Sosialisasi 21 program prioritas pasangan calon (paslon) Eti Herawati-Suhendrik terus digencarkan di tengah masyarakat. Salah satu agenda penting berlangsung pada Sabtu malam (19/10/2024), ketika calon Wakil Wali Kota Cirebon, Suhendrik, bertemu dengan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Cirebon.

    Abdullah Sholeh, Ketua GP Ansor Kota Cirebon, mengapresiasi kunjungan tersebut. Menurutnya, Suhendrik adalah calon wakil wali kota pertama yang secara langsung datang ke sekretariat GP Ansor untuk memperkenalkan program dan visi-misinya.

    “Sebagai organisasi kepemudaan, kami ingin mengenal lebih dekat calon kepala daerah yang akan memimpin Kota Cirebon selama lima tahun ke depan. Ansor tidak ingin membeli kucing dalam karung,” ujar Sholeh.

    Ia juga menjelaskan bahwa GP Ansor selama ini aktif berkolaborasi dengan berbagai organisasi, seperti OSIS, BEM, dan organisasi kepemudaan lainnya, termasuk dengan komunitas non-muslim. “Kami berharap dapat memahami visi dan misi paslon ini dengan lebih baik,” tambahnya.

    Sholeh menegaskan, meskipun organisasi mereka tidak pernah menerima dana hibah dari pemerintah daerah, GP Ansor terus berkomitmen membantu masyarakat. “Kami ingin keberadaan Ansor dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” katanya. Ia berharap, jika Suhendrik terpilih, GP Ansor bisa mendapat dukungan berupa dana hibah untuk memperkuat aktivitas sosial mereka.

    Advertisement

    Dalam kesempatan tersebut, Suhendrik memaparkan sejumlah program prioritas yang diusung paslon dengan slogan “Beres” (Bersama Eti Herawati-Suhendrik). Beberapa di antaranya adalah bantuan operasional untuk guru ngaji, alokasi 5 persen APBD untuk infrastruktur, serta penyediaan seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP.

    Namun, Suhendrik mengingatkan bahwa keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi tantangan yang harus diatasi. “Ke depan, kita tidak boleh hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus menjadi tumpuan utama,” jelasnya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada GP Ansor dan Banser atas kesempatan yang diberikan untuk memaparkan program-program unggulan tersebut. “Terima kasih kepada GP Ansor dan Banser yang telah memberikan ruang bagi kami untuk menyampaikan 21 program prioritas ini,” tutup Suhendrik.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend