Pemkab Indramayu Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Kemendagri RI

CIAYUMAJAKUNING.ID – Setda Indramayu dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Indramayu mengikuti rapat koordinasi (rakor) yang di gelar secara daring oleh Kemendagri RI di Indramayu Command Center (ICC), Senin (06/01).

Mendagri RI Tito Karnavian menyampaikan berdasarkan laporan BPS, inflasi nasional bulan desember 2024 secara year on year (yoy) berada pada angka 1,57 persen.

“Sedangkan secara month to month (mtm) inflasi berada pada angka 0,44 persen,” terangnya.

Tito menambahkan tren inflasi mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen di banding bulan November 2024.

Penyumbang terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi 1,33 persen.

Advertisement

Namun demikian kenaikan tersebut di niai wajar terutama terjadi saat momentum hari besar nasional.

“Saat ini angka inflasi masih terkendali dan terjaga pada rentang 1,5-3,5 persen, walaupun terjadi kenaikan harga namun tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

Mendagri mengimbau kepada pemerintah daerah yang angka inflasinya masih tinggi untuk menjadi atensi dan mencari penyebabnya.

“Kemudian melaksanakan langkah-langkah penyelesaian atas kenaikan tersebut,” imbuhnya,

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Indramayu Suwenda menyampaikan perkembangan inflasi Kabupaten Indramayu mengacu ke Kota Cirebon.

Advertisement

“Sebagai kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK),” katanya.

Adapun inflasi Kota Cirebon pada bulan Desember 2024 secara tahunan tercatat 1,10 persen.

Realisasi inflasi tahunan tersebut lebih baik dari capaian nasional Jawa Barat yang mencapai inflasi sebesar 1,57 dan 1,64 persen.

Sepanjang 2024 Pemkab Indramayu melaksanakan berbagai langkah pengendalian inflasi sesuai arahan pemerintah pusat.

Seperti pemantauan harga dan stok, melaksanakan rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting.

Advertisement

“Melaksanakan pencanangan gerakan menanam, operasi pasar murah serta melaksanakan sidak ke pasar dan distributor,” pungkas Suwenda. ***