Lifestyle
Komisi III DPRD Minta Perpustakaan di Kota Cirebon Sediakan Mesin Fotokopi

CIAYUMAJAKUNING.ID – Saat menggelar raker di ruang rapat, DPRD Kota Cirebon meminta Dispusip Kota Cirebon untuk terus meningkatkan pelayanan dan program pengembangan literasi bagi masyarakat, terutama di era digital, Jumat (07/12).
Anggota Komisi III DPRD Indra Kusumah Setiawan mengatakan peran perpustakaan terus meningkat seiring zaman.
Sebelumnya perpustakaan hanya tempat untuk membaca, kini bisa menjadi lokasi pengembangan literasi.
Ia juga bersyukur karena saat ini gedung Dispusip lebih nyaman di banding sebelumnya.
“Meskipun masih perlu ada beberapa sarana dan prasarana yang mesti di tambahkan, misalnya penerangan,” sambung Indra.
Sebagai mitra Komisi III, ia meminta Di spusip bersinergi untuk pengembangan program mendatang terutama terkait kebutuhan anggaran.
Indra juga mengapresiasi perpustakaan 400 di Kota Cirebon yang sudah melek digital.
“Semua menjadi lebih mudah, karena untuk pinjam dan baca buku sudah bisa online melalui i-Perpus, i-Cirebon dan website,” terangnya.
Namun begitu, menurut Indra tetap perlu ada penambahan fasilitas seperti mesin fotokopi supaya pelajar dan mahasiswa terfasilitasi.
Meski saat ini bisa memotret menggunakan handphone, sambungnya, tetap saja file fisik terkadang di butuhkan.
“Jangan sampai ada oknum pengunjung yang sampai merobek bagian halaman buku lantaran tidak ada mesin fotokopi,” papar Indra.
Ia juga mengapresiasi terkait jumlah kunjungan yang mencapai 300 ribu orang.
“Namun berikanlah pemahaman agar pengunjung bisa lebih bijak menggunakan fasilitas,” kata Indra.
Kadispusip Kota Cirebon Gunawan mengatakan pada 2024 indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Cirebon tertinggi di Jabar.
Sehingga program peningkatan literasi pasti menjadi prioritas.
Menurutnya ada tujuh yang mesti di tingkatkan sebagai indikator IPLM, yakni kelembagaan perpustakaan, koleksi perpustakaan dan tenaga.
“Pengunjung, pengelolaan sesuai SNP, pelibatan masyarakat dan anggota perpustakaan,” sambung Gunawan.
Saat ini banyak kegiatan literasi yang sudah terselenggara di Perpustakaan 400, baik untuk tingkat PAUD, TK, hingga dewasa.
Bagi tingkat PAUD ada story telling dan dewasa pelatihan pengucapan bahasa asing, yakni Inggris, Prancis serta Arab.
Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan pemeliharaan kearsipan melalui fumigasi hingga alih media ke digital.
“Agar tetap terawat dan bisa di lihat oleh masyarakat secara umum dengan lebih mudah,” paparnya.
Meski begitu tetap di butuhkan sarana penunjang, baik renovasi bangunan hingga pengadaan faslitas.
Terlebih ingin memudahkan peminjaman buku kepada masyarakat, tentunya dengan transformasi digital yang di terapkan.
Misal, peminjaman dan pengembalian buku dengan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID), yakni teknologi komunikasi wireless.
Teknologi RFID terfokus pada identifikasi sebuah obyjek melalui rangkaian kode yang hanya dapat di baca scanner dengan software tertentu.
“Jadi pemustaka yang hendak pinjam atau pengembalian buku, tinggal scan saja,” jelas Gunawan.
Apabila belum scan, lanjutnya, maka alat detektor yang terpasang di pintu akan berbunyi.
“Ini perlu di matangkan, karena RFID saat ini sudah terpasang, tinggal dukungan software saja,” terang Gunawan. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum2 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum3 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya3 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia