Connect with us

Umum

Dedi Mulyadi Usulkan Barak Militer untuk Warga ‘Bandel’ dan ASN Malas

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik dengan gagasan nyentriknya. Kali ini, ia tidak hanya bicara soal anak-anak bermasalah, tapi juga mengarahkan sorotan tajam pada orang dewasa yang dianggap menjadi sumber kekacauan sosial termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ogah-ogahan bekerja.

Berangkat dari keberhasilan program pelatihan disiplin ala militer bagi anak-anak yang bermasalah, Dedi kini merancang perluasan program tersebut untuk menjangkau kalangan dewasa. Menurutnya, banyak orang dewasa justru menjadi panutan yang keliru, lebih parah dari anak-anak yang selama ini dituding “nakal”.

“Selama ini kita sibuk mengurusi anak-anak nakal. Tapi coba lihat sekeliling, berapa banyak orang dewasa yang mabuk, malas kerja, dan lari dari tanggung jawab? Mereka ini malah lebih butuh dilatih kedisiplinannya,” ujar Dedi usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Cirebon, Rabu (7/5/2025).

Dengan nada geram namun sarkastik, Dedi menyoroti fenomena pria dewasa yang gemar memperbanyak keturunan, tapi ogah mengurusnya.

“Rajin bikin anak, tapi malas memberi nafkah dan perhatian. Ini ironi yang menyakitkan. Mereka harus disadarkan bahwa jadi kepala keluarga itu bukan cuma urusan biologis, tapi juga tanggung jawab sosial,” cetusnya.

Advertisement

Tak hanya itu, ia menyebut banyak tindakan kriminal kecil seperti mencuri ayam yang sering dipandang sebelah mata, sebenarnya adalah benih dari kejahatan yang lebih besar bila tidak dibina sejak dini. Dedi menilai, penjara bukan selalu solusi. Sebaliknya, pelatihan mental dan fisik yang terstruktur bisa mengubah pola pikir para pelaku.

“Dan jangan lupa, ASN yang malas juga perlu diproses. Kalau sudah digaji tapi tetap tidak menunjukkan etos kerja, ya harus ‘disekolahkan’ ulang. Disiplin itu bukan cuma buat anak-anak,” tegasnya.

Program pembinaan yang diusulkan Dedi bukan sekadar pendekatan militeristik, tetapi juga pendidikan karakter dan tanggung jawab sosial. Ia menyampaikan harapannya agar masyarakat bisa kembali menjadi bagian dari solusi, bukan justru sumber masalah.

Continue Reading

Yang Lagi Trend