Umum
Larangan Study Tour Jangan Sampai Tutup Lubang Gali Lubang

CIAYUMAJAKUNING.ID – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi resmi mengeluarkan putusan larangan study tour dengan dua alasan utama yakni mengurangi beban ekonomi orang tua yang sering menanggung biaya perjalanan yang besar.
Serta meningkatkan keselamatan siswa karena banyak kecelakaan rombongan study tour yang terjadi.
Sejak keputusan di buat, banyak pihak sekolah yang sudah mengurungkan keberangkatan siswa untuk study tour.
Tentu saja kebijakan tersebut memberikan dampak yang berbeda.
Bagi orang tua yang menanggung biaya dan merasa keberatan untuk kegiatan study tour kini bisa bernafas lega karena adanya regulasi.
Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak pada sektor lain seperti anjloknya pendapatan bus pariwisata.
Berbagai perusahaan otobus (PO) yang biasa menemani perjalanan study tour kini merana.
Seperti yang di alami PO BS Guvilli Majalengka yang mengalami anjloknya pendapatan secara signifikan.
Manajer Operasional PO BS Guvilli Majalengka Dedi Supriadi mengaku sejak larangan di berlakukan, semua pemesanan untuk study wisata di batalkan.
Ia mengatakan terjadi penurunan pendapatan di angka 50 persen.
Meski belum ada pemutusan hubungan kerja untuk karyawan, namun kekhawatiran mulai menghantui.
Sebab, sistem kerja sopir dan kondektur di PO-nya berbasis ‘kas borong’, artinya mereka hanya mendapat pendapatan jika ada keberangkatan.
Kebijakan ini di khawatirkan berimbas pada hilangnya pekerjaan di sektor lain.
Hal ini menjadi PR pemangku kebijakan untuk mencari solusi guna menyelesaikan semua masalah, tidak tutup lubang gali lubang.
Jika kita cermati lebih dalam, study tour ini jika benar-benar di tujukan untuk media pembelajaran siswa akan sangat menambah wawasan mereka.
Para siswa bisa menimba ilmu dengan melihat obyeknya secara langsung.
Sayangnya kegiatan ini terbentur dengan biaya pendidikan yang rendah menjadikan pihak sekolah harus melakukan berbagai cara supaya biaya operasional tercukupi.
Bahkan dana untuk study tour tidak ada hingga harus memungut dari orang tua anak didik yang mayoritas tidak mampu membayar.
Jangan sampai kebijakan ini kita kehilangan dua hal.
Pertama, kurangnya peserta didik yang berkualitas karena tidak mendapatkan pengajaran di luar dinding kelas.
Kedua, hilangnya pekerjaan yang terimbas tanpa pekerjaan pengganti yang bisa menambah lingkar kemiskinan. ***
Oleh: Elis Irma Ratnasari
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Umum6 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Budaya7 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum7 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan