Ekbis
Wamen P2MI Launching LPK Bahasa Jepang di Ponpes Gedongan Cirebon

CIAYUMAJAKUNING.ID – Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmadi Tawalla melaunching LPK Bahasa Jepang berbasis pesantren di Ponpes Gedongan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Minggu (15/06).
Menurutnya Ponpes Gedongan mempunyai satu nilai plus, yaitu basis moral yang kuat.
“Harapan kami, moralitas ini menjadi landasan paling dasar bagi para santri ketika mereka di tempatkan di luar negeri,” ujar Dzulfikar.
Launching ini sebagai sebuah langkah baru dalam pemberdayaan pesantren dan peningkatan kualitas tenaga kerja migran resmi di Kabupaten Cirebon.
Ia menambahkan jika LPK ini merupakan yang pertama di Kabupaten Cirebon yang menjalin kerja sama langsung dengan pihak Jepang.
Para pekerja migran yang berasal dari lingkungan pesantren di harapkan tetap menjaga gaya hidup dan pergaulan yang baik selama berada di negeri orang.
Serta mampu membawa perubahan positif ketika kembali ke kampung halaman.
Dzulfikar menyampaikan dengan penempatan kerja di luar negeri, para pekerja bisa meningkatkan keterampilan, menambah jejaring dan memperluas wawasan.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk kepolisian dan Kemendagri.
“Agar informasi terkait migrasi tenaga kerja dapat tersebar hingga ke tingkat kepala desa,” tutur Dzulfikar.
Ia juga mendorong agar seluruh akun media sosial Kementerian P2MI aktif 24 jam dan dapat di akses oleh masyarakat.
Pendekatan digital ini, kata Dzulfikar, telah berhasil menjangkau berbagai kasus migran seperti yang terjadi di Kamboja dan Myanmar.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Cirebon Agus Kurniawan Budiman (Jigus) berkomitmen untuk terus mendukung kehadiran LPK.
Pemkab Cirebon sendiri, terangnya, terus mendorong peningkatan jumlah pekerja migran yang memiliki skill dan kesiapan moral.
Bahkan di tahun ini, Pemkab Cirebon telah memberangkatkan sebanyak 130 orang ke Jepang melalui skema yang di fasilitasi langsung.
Jigus ingin ke depan, tidak ada lagi persoalan-persoalan hukum ataupun perlindungan terhadap tenaga kerja kita.
“Karena itu, pelatihan, pendampingan hukum dan kolaborasi dengan pesantren sangat penting,” tambahnya.
Pengasuh Ponpes Gedongan Kyai Ade menyampaikan pihaknya siap menjadi pelopor pesantren yang mampu bersaing secara global.
Ia menyampaikan jika Ponpes Gedongan pernah mewakili Jawa Barat dalam lomba sains bidang kimia tingkat nasional.
“Kami terus bertransformasi menjadi pesantren enterpreneur yang membekali santri dengan skill dunia kerja, termasuk Bahasa Jepang,” ujar Kyai Ade. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum5 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Budaya6 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum6 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan