Connect with us

Umum

Pemdes Pamengkang Khawatir Perbaikan Jalan Dialihkan, Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Kunjung Permanen

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Kekhawatiran muncul di tengah masyarakat dan Pemerintah Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, terkait rencana perbaikan jalan poros kabupaten yang telah lama rusak namun belum juga mendapatkan penanganan permanen.

Jalan yang menghubungkan Desa Pamengkang dengan Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon itu, kondisinya kian memburuk dari tahun ke tahun.

Kepala Desa Pamengkang, Kosasih, yang akrab disapa Ujang, mengungkapkan bahwa jalan sepanjang sekitar 1 kilometer tersebut sudah mengalami kerusakan sejak lama, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa.

“Kerusakan jalan ini sudah bertahun-tahun. Memang kadang diperbaiki, tapi hanya tambal sulam. Baru beberapa bulan, rusak lagi,” ujar Ujang saat ditemui di lokasi jalan rusak, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, perbaikan sementara yang dilakukan tidak menyelesaikan masalah. Ia berharap pembangunan jalan tahun ini benar-benar dilaksanakan dengan konstruksi rigid beton, agar lebih tahan lama dan tidak lagi menjadi sumber keluhan warga.

Advertisement

Namun, kabar bahwa alokasi proyek pembangunan jalan beton dan drainase yang telah direncanakan akan dialihkan ke wilayah lain membuat keresahan warga dan perangkat desa meningkat.

“Kami sudah ikut rapat di Kecamatan Greged. Waktu itu dibahas pembangunan rigid beton dan saluran air di sini, sepanjang 400 meter. Tapi sekarang katanya mau dialihkan. Ini yang bikin kami khawatir,” tegas Ujang.

Menurutnya, jalan tersebut bukan hanya penghubung antardesa, tapi juga menjadi jalur utama warga yang melintas dari Kabupaten Cirebon menuju Kota Cirebon.

Saat musim hujan, jalan tersebut rawan banjir hingga setinggi lutut, dan kondisi permukaannya membahayakan pengendara.

“Ini jalan kabupaten, dan jadi jalur lintas perbatasan. Kalau rusak seperti ini terus, kita malu. Belum lagi, sudah sering terjadi kecelakaan karena jalan berlubang,” tambahnya.

Advertisement

Ujang juga mengungkapkan bahwa jika benar proyek pembangunan jalan dialihkan, pihak desa akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan PUTR Kabupaten Cirebon.

Namun, ia tidak menampik bahwa warga bisa saja menyuarakan aspirasinya melalui aksi protes jika tuntutan mereka tak didengar.

“Kami tidak ingin ada demo. Tapi warga juga punya hak menyuarakan keresahan. Intinya, kami hanya ingin kepastian. Jangan tunda-tunda lagi,” katanya.

Pemerintah Desa berharap, meskipun perbaikan jalan belum bisa dilakukan sepenuhnya sepanjang 1 kilometer, setidaknya titik-titik paling rusak dapat segera ditangani tahun ini.

“Kalau memang anggarannya terbatas, ya minimal 400 meter dulu dikerjakan. Itu pun sudah sangat membantu. Kami dengar anggarannya dari dana murni Kabupaten, semoga saja tidak berubah arah,” pungkasnya.

Advertisement

Foto : Kepala Desa Pamengkang, Kosasih, saat mengecek jalan rusak. (Kim)

Continue Reading

Yang Lagi Trend