Umum
Warga Desak PT Long Rich Sediakan Bus Karyawan Imbas Kemacetan

CIAYUMAJAKUNING.ID – Kemacetan dan risiko kecelakaan di Jalan Raya Losari-Ciledug, Kabupaten Cirebon, kian memprihatinkan. Jalan penghubung utama ini setiap hari dipadati ribuan kendaraan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja karyawan PT Long Rich, sebuah pabrik sepatu besar di kawasan tersebut.
Kepadatan lalu lintas bukan hanya membuat waktu tempuh semakin lama, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Tak sedikit warga yang mengaku cemas saat melintas di jalur tersebut karena padatnya sepeda motor milik karyawan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Saya sering takut melintas di jalan itu. Banyak motor ngebut, kadang tidak lihat kiri-kanan. Ngeri kalau sampai keserempet,” kata Leman, warga Pabedilan, Jumat (4/7/2025).
Menurut Leman, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi, bahkan baru-baru ini seorang karyawan mengalami kecelakaan di Desa Pasuruan saat hendak berangkat kerja. Ia mendesak pihak perusahaan agar menyediakan bus antar-jemput bagi karyawan guna mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan.
“Kalau ada bus karyawan, jalanan tidak akan seramai ini. Bisa lebih aman juga buat pengguna jalan lainnya,” ujarnya.
Desakan serupa disampaikan Kepala Terminal Losari dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, Edi. Ia menyayangkan sikap PT Long Rich yang dinilai enggan menyediakan transportasi karyawan, padahal jumlah pekerjanya mencapai ribuan orang.
“Saya sudah rekomendasikan penyediaan bus. Tapi mereka seperti tidak mau repot atau enggan mengeluarkan biaya tambahan,” ungkap Edi, Senin (23/6/2025).
Padahal menurutnya, opsi kerja sama dengan pihak ketiga bisa menjadi solusi tanpa membebani perusahaan sepenuhnya. Namun, hingga kini, langkah tersebut tak kunjung diambil.
“Ini bukan hanya soal perusahaan, tapi menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat juga,” tegas Edi.
Masalah lainnya adalah minimnya fasilitas penunjang dari perusahaan, seperti lahan parkir dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di sekitar kawasan industri.
Dishub bahkan telah mengusulkan kerja sama terkait PJU, namun tidak direspons serius oleh pihak perusahaan.
“Kami minta ada tanggung jawab perusahaan untuk ikut merawat dan memperbaiki PJU. Tapi tindak lanjutnya nihil,” kata Edi.
Lebih lanjut, Edi juga menyoroti lambannya tindak lanjut PT Long Rich terhadap rekomendasi Amdal Lalin (Analisis Dampak Lalu Lintas). Padahal, dokumen tersebut menjadi prasyarat penting dalam mengelola dampak lalu lintas akibat aktivitas industri.
“Amdal Lalin itu penting untuk keselamatan dan keteraturan lalu lintas. Tapi sejauh ini belum ada progres nyata dari pihak perusahaan,” tambahnya.
Ia berharap, PT Long Rich menunjukkan komitmen sosial terhadap lingkungan sekitar, tak hanya berfokus pada keuntungan usaha.
“Pemerintah sudah ambil langkah, tapi kalau perusahaannya tidak kooperatif, ya sulit. Harus ada kepedulian, karena yang terdampak bukan hanya internal perusahaan, tapi juga masyarakat luas,” tandas Edi.
Warga dan pemerintah kini berharap PT Long Rich segera mengambil langkah konkret, mulai dari penyediaan transportasi karyawan, perbaikan infrastruktur pendukung, hingga kepatuhan terhadap regulasi lalu lintas, demi kenyamanan dan keselamatan bersama. (ABD)
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Umum6 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Budaya7 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum7 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan