Ekbis

Tuan Rumah HLM TPID, Perkembangan IPH Kuningan Dibeberkan

Published

3 jam ago

9 Juli 2025

CIAYUMAJAKUNING.ID – Guna kendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga dan akselerasi digitalisasi layanan publik di Ciayumajakuning, BI Cirebon menggelar High Level Meeting (HLM) TPID dan TPPDD semester 1 2025 di Linggajati, Kuningan, Rabu (18/06).

Selaku tuan rumah, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar memaparkan perkembangan Indeks Perkembangan Harga (IPH).

Menurutnya sejak awal tahun 2025 hingga pertengahan tahun IPH Kuningan terus mengalami fluktuasi.

Bupati menjelaskan pada minggu ke-2 Januari, IPH Kuningan tercatat sebesar 4,820 akibat adanya pengaruh Natal 2024 dan Tahun baru 2025.

Setelah itu, angka IPH Kuningan terus mengalami penurunan sampai pada titik terendah pada minggu ke-3 Februari dengan angka IPH sebesar -2,24.

“Hal ini menandakan harga komoditas kembali ke titik normal setelah sebelumnya mengalami kenaikan harga,” jelasnya.

Menjelang Ramadhan 1446 H, Maret 2025, IPH Kuningan kembali naik.

Minggu, 1 Maret, tercatat angka IPH sebesar 3,090, lalu minggu ke 2 Maret sampai minggu ke 5 Mei dan terus menurun hingga pada angka -4,18.

“Pada minggu pertama Juni, IPH tercatat sebesar 1,870 yang di akibatkan oleh konsumsi masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1446 H,” terang Bupati.

Kuningan telah melakukan berbagai upaya di antaranya gelaran Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gelar Pangan Murah (GPM).

Selain itu, Kuningan juga telah menanam padi 10 hektar, penyerahan bantuan alsintan dan aspirasi anggota DPR guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Memberikan bantuan benih unggul, penebaran ikan di 100 titik perairan dan monitoring harga serta ketersediaan pasokan di pasar.

“Serta melaksanakan rekonstruksi dan rehabilitasi jalan sebagai upaya memperlancar distribusi barang/jasa,” bebernya.

Upaya tersebut membuahkan hasil dengan Kuningan berada di posisi ke-10 , ke-25 se-Jawa dan Bali.

Pada semester II tahun 2024, nilai Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Kuningan memiliki nilai 95,5 persen.