Connect with us

Umum

Dinas Sosial Cirebon Jemput Bola Tangani Mutmainnah, Gadis Yatim Sakit Tanpa BPJS dan Tempat Tinggal

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Sosial akhirnya bergerak cepat merespons kasus Mutmainnah, gadis yatim asal Blok Pahing, Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura.

Mutmainnah, yang diketahui menderita sakit paru-paru cukup lama, sempat hidup tanpa perawatan medis yang layak, tanpa BPJS, tanpa identitas kependudukan yang sah, bahkan tanpa kehadiran orang tua.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon melalui PPTK Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Tsabit Albanani mengungkapkan bahwa pihaknya langsung melakukan koordinasi lintas sektor.

Dinsos berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) karena Mutmainnah belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang aktif, serta menghubungi Pusdatin Kementerian Sosial untuk mempercepat proses reaktivasi data agar dapat segera memperoleh jaminan kesehatan.

“Kami menghubungi Pusdatin Kemensos agar proses reaktivasi bisa segera diproses, mengingat kondisi Mutmainnah yang sangat urgent. Setelah disetujui, kami langsung berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan agar dia bisa masuk ke dalam skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN,” ujar Tsabit, Selasa (29/7/2025).

Advertisement

Kini, Mutmainnah telah memiliki BPJS aktif dan sedang dalam perawatan di RS Pelabuhan Cirebon. Gadis remaja yang sebelumnya hanya dirawat seadanya oleh bibinya karena keterbatasan ekonomi ini, akhirnya mendapatkan perawatan medis yang layak.

Sebagai bentuk upaya perlindungan sosial, Dinas Sosial mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu, termasuk Disdukcapil dan BPJS, serta masyarakat setempat yang turut melaporkan dan mendorong penyelesaian kasus tersebut.

Sutrisno, tokoh pemuda dan warga Desa Japura Kidul yang ikut mengawal kasus ini, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Dinas Sosial.

“Kami berterima kasih kepada Dinsos karena langsung turun tangan dan mengupayakan agar BPJS Mutmainnah segera aktif. Sekarang kondisinya sudah lebih baik dibandingkan sebelum dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Menurut Sutrisno, selama ini Mutmainnah hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Setelah kehilangan ibunya lima tahun lalu, ia ditelantarkan oleh ayah kandungnya dan tinggal bersama bibinya, Wastiri, yang juga hidup dalam keterbatasan.

Advertisement

“Mutmainnah bukan hanya butuh perawatan hari ini, tapi juga perhatian jangka panjang. Soal pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari harus terus dikawal,” lanjutnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Sutrisno bersama warga lain membuka donasi terbuka untuk membantu Mutmainnah agar bisa menjalani kehidupan yang lebih layak setelah keluar dari rumah sakit.

Mereka berharap banyak pihak, termasuk pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat umum bisa turut serta dalam membantu masa depan Mutmainnah.

Sebelumnya, Mutmainnah menderita gangguan paru-paru serius selama berbulan-bulan. Karena ketiadaan BPJS dan tidak terdaftar secara administratif, ia tidak bisa mengakses layanan kesehatan yang memadai.

Kasus ini kemudian mencuat dan menyentuh simpati banyak pihak, hingga akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Sosial dan instansi terkait.

Advertisement

Siang tadi, pihak Disdukcapil Kabupaten Cirebon juga mengunjungi RS Pelabuhan untuk melakukan pendataan dan perekaman KTP agar Mutmainnah memiliki identitas resmi.

Ini menjadi langkah penting agar ia tidak lagi terpinggirkan dari berbagai layanan dasar yang semestinya menjadi haknya sebagai warga negara.

Dengan kondisi kesehatan yang mulai membaik, harapan untuk masa depan Mutmainnah kembali terbuka. Namun perjuangan belum selesai, ia masih membutuhkan dukungan dan perhatian berkelanjutan.

Continue Reading

Yang Lagi Trend