Connect with us

Umum

Pembagian Ruang Sekolah Rakyat di Kota Cirebon Perlu Perbaikan

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, sebanyak 100 siswa SD dan SMP di Kota Cirebon mulai mengisi ruang belajar Sekolah Rakyat yang berada di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk.

Sekolah Rakyat yang berdampingan dengan SMPN 18 ini merupakan bagian dari 65 lokasi percontohan program nasional dari Kementerian Sosial RI.

Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan Pemkot Cirebon memastikan proses belajar-mengajar berlangsung secara aman dan nyaman.

“Kurikulum dari Kemendikbud dan Kemenag telah di siapkan dan kegiatan di awali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS),” ujarnya.

Sekda Agus menjelaskan penunjukan Kota Cirebon sebagai salah satu lokasi percontohan merupakan bentuk kepercayaan yang harus di jaga dengan baik.

Advertisement

Evaluasi terhadap kesiapan fisik dan nonfisik telah di lakukan dan Pemkot siap menindaklanjuti segala kebutuhan yang masih kurang.

Hari pertama pembelajaran di mulai dengan pemeriksaan kesehatan untuk seluruh siswa sebagai upaya preventif membangun hidup sehat di lingkungan sekolah.

Rombongan belajar terdiri dari dua kelas untuk jenjang SD dan dua kelas untuk SMP dengan pendekatan yang bersifat inklusif dan adaptif.

Mereka akan menjalani tes kebugaran dan hasilnya akan di jadikan dasar untuk menyesuaikan proses belajar dengan kondisi fisik anak.

“Ini penting agar pendidikan yang di terima benar-benar tepat sasaran dan berpihak pada kebutuhan individu,” terangnya.

Advertisement

Saat ini baru tersedia tiga kamar mandi untuk putra dan tiga untuk putri dengan jumlah siswa putra 63 orang dan siswi putri 37 orang di Sekolah Rakyat.

Sekda Agus menilai pembagian ruang terutama antara siswa laki-laki dan perempuan masih harus di perhatikan.

“Kami akan sampaikan pada pihak terkait agar segera di lakukan perbaikan,” tuturnya.

Saat ini terdapat 13 orang tenaga pengajar yang bertugas, termasuk satu guru Pendidikan Agama Islam.

Selain itu, ada pula tenaga kependidikan seperti bendahara, tenaga administrasi, operator, juru masak dan petugas kebersihan.

Advertisement

Sekolah Rakyat tidak menggunakan kurikulum konvensional akan tetapi menerapkan Meme (multi-entry dan multi-exit).

Kurikulum ini merupakan suatu pendekatan inovatif yang memungkinkan siswa masuk dan keluar pendidikan berdasarkan kesiapan dan perkembangannya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend