Budaya
KACES Kembali Gelar Pendidikan Seni di Kota Cirebon

CIAYUMAJAKUNING.ID – Korea Art And Culture Education Service (KACES) kembali menggelar kegiatan Ministry Of Culture, Sports, And Tourism, South Korea di Kota Cirebon yang di hadiri Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Asda Kesra Sutikno dan Kadisdik Kadini, Senin (25/08).
Wali Kota Edo menilai kehadiran KACES mencerminkan kerja sama internasional yang nyata dalam membangun pengertian lintas budaya.
“Kehadiran KACES di Kota Cirebon merupakan wujud dari jembatan kebudayaan yang mempererat hubungan dua bangsa,” tuturnya di aula dinas.
Edo menegaskan pembangunan SDM merupakan salah satu pilar utama visi pembangunan Kota Cirebon.
Dalam konteks ini, seni dan budaya memainkan peran penting sebagai bagian integral dari pendidikan karakter serta kreativitas anak bangsa.
“Program KACES akan memperkaya pengalaman anak-anak Kota Cirebon, membuka cakrawala terhadap dunia sekaligus meneguhkan akar budaya,” ujarnya.
Kota Cirebon di nilai sangat relevan menjadi ruang pertemuan budaya Korea yang modern dan budaya Cirebon yang sarat nilai spiritual serta kearifan lokal.
Pertemuan ini di harapkan menjadi laboratorium kreatif bagi generasi muda untuk menjelajah nilai, identitas dan impian.
Edo berharap kegiatan ini menginspirasi anak-anak Kota Cirebon untuk bermimpi lebih besar, berkarya lebih luas, dan tetap membumi dengan kearifan budaya.
Sementara itu, Kadisdik Kadini menjelaskan program KACES di Kota Cirebon tahun ini mengusung tema ‘Born in Cirebon’.
Kegiatan yang berlangsung selama 12 hari, mulai 19 Agustus-30 Agustus ini melibatkan berbagai unsur.
Program ini melibatkan empat guru dari Korea Selatan (Korsel) dan tiga seniman profesional Korsel (non-native participant).
Serta sebanyak 77 guru seni Cirebon dan 118 siswa dari SMPN 1 (100 siswa) serta SMPN 18 (18 siswa).
Ia menjelaskan program ini bertujuan memperkuat dan mengharmonisasikan hubungan antara Pemkot Cirebon dengan Korsel melalui pertukaran seni dan budaya.
“Tak hanya pelajar, para seniman dan pendidik juga ikut berkolaborasi secara aktif,” tutur Kadini.
Kegiatan ini di rancang berdasarkan model kebijakan pendidikan seni dan budaya dari Korsel, yakni Artist Box yang telah di adaptasi ke konteks lokal Kota Cirebon.
Tahun ini, selain pelatihan intensif, peserta juga akan terlibat dalam lokakarya, pertunjukan seni dan sesi pertukaran gagasan antarbudaya.
Perwakilan KACES, Lee Milim menyebut kerja keras para guru dan seniman dari kedua negara telah berlangsung sejak beberapa bulan sebelumnya.
“Kami harap tahun ini kembali menjadi kesempatan berharga para guru, seniman dan siswa guna menikmati proses pembelajaran melalui seni dan budaya,” ungkapnya. ***

- Teknologi3 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu3 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Budaya9 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum7 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum10 bulan ago
Agha Setia Putra Gantikan Hesekiel Sijabat Jadi Kepala ATR/BPN Kabupaten Cirebon