Ekbis
IHK Kota Cirebon Agustus 2025 Capai 106,99

CIAYUMAJAKUNING.ID – Data inflasi pada Bulan Agustus 2025, Kota Cirebon mencatatkan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,99.
Data inflasi ini menjadi salah satu indikator penting bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam menyusun kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Adapun kenaikan harga tersebut di pengaruhi oleh sebagian besar kelompok pengeluaran masyarakat yang mengalami pertumbuhan harga.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto menjelaskan inflasi y-on-y ini sebagian besar disebabkan oleh naiknya harga sejumlah komoditi.
Seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,47 persen yang masih menjadi penyumbang inflasi terbesar karena permintaan tinggi.
“Meskipun beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga,” imbuhnya, Senin (01/09).
Kelompok kesehatan juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,35 persen yang menjadi salah satu pendorong utama inflasi Agustus 2025.
Kenaikan ini di pengaruhi oleh meningkatnya biaya layanan kesehatan dan harga obat-obatan.
Yang juga mengalami inflasi y-on-y adalah pakaian dan alas kaki sebesar 2,17 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen.
Kemudian perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,90 persen dan pendidikan sebesar 2,80 persen.
Penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,22 persen.
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi tipis sebesar -0,03 persen.
Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya turun sebesar -2,02 persen.
Aris menambahkan meski terjadi inflasi tahunan, kondisi harga di Kota Cirebon secara m-to-m pada Agustus 2025 justru mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.
Ia menjelaskan deflasi bulanan ini menunjukkan adanya penurunan harga secara sementara pada beberapa komoditas tertentu.
“Namun secara kumulatif atau year to date (y-to-d), inflasi hingga Agustus 2025 tercatat sebesar 1,65 persen,” jelas Aris.
Secara rinci, kenaikan harga di masing-masing kelompok pengeluaran mencerminkan pola konsumsi masyarakat Kota Cirebon.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi pengeluaran pokok rumah tangga, terus mengalami tekanan harga.
Begitu juga sektor pendidikan dan kesehatan yang meningkat seiring kebutuhan layanan yang tinggi.
Di sisi lain, penurunan harga di kelompok rekreasi, olahraga dan budaya di perkirakan terkait dengan berkurangnya aktivitas masyarakat di sektor tersebut.
Begitu juga dengan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang cenderung stabil dan bahkan mengalami sedikit deflasi.
BPS Kota Cirebon menekankan pentingnya masyarakat untuk memantau harga dan menyesuaikan anggaran rumah tangga dengan perkembangan inflasi.
“Masyarakat sebaiknya lebih bijak dalam mengatur pengeluaran terutama pada kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga signifikan,” ujarnya.
Pemkot Cirebon, kata Aris, dapat menggunakan data ini guna memastikan stabilitas harga dan menjaga daya beli masyarakat. ***

- Teknologi3 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu3 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal3 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Budaya9 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum7 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum10 bulan ago
Agha Setia Putra Gantikan Hesekiel Sijabat Jadi Kepala ATR/BPN Kabupaten Cirebon