Connect with us

Umum

Refleksi Mahasiswa Cirebon: Aksi Lilin, Doa Bersama, dan Kritik ke Pemerintah

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Sejumlah aktivis mahasiswa dari berbagai universitas di Cirebon menggelar refleksi dengan menyalakan lilin dan doa bersama terhadap korban yang meninggal saat melakukan demonstrasi.

Aksi demonstrasi yang berujung ricuh hingga terjadi penjarahan mendapat respons dari sejumlah mahasiswa di Cirebon. 

Pantauan di lokasi, mereka berkumpul membentuk lingkaran sambil menyalakan lilin. Satu per satu mereka berorasi menyampaikan duka hingga konsisten menyuarakan aspirasi rakyat.

Beberapa dari mereka juga melakukan aksi tabur bunga kepada mahasiswa hingga ojol yang meninggal.

“Refleksi ini menegaskan bahwa bangsa yang besar harus berani mengoreksi diri, terutama dalam hal demokrasi, komunikasi publik, serta perlindungan hak-hak rakyat,” ujar Wakil Gubernur Bem Fisip Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon Ramdan, Selasa (2/9/2025).

Advertisement

Setelah bergantian orasi, mereka berjalan menuju lampu merah terusan pemuda Cirebon untuk menggelar doa bersama. Mengajak para pengendara untuk turut mendoakan Indonesia semakin membaik.

Refleksi mahasiswa Cirebon. (Ciayumajakuning.id)

“Refleksi ini bukan sekadar acara seremonial, tapi suara nurani. Melalui Refleksi Cirebon untuk Indonesia, diharapkan lahir kesadaran baru bahwa perubahan tidak lahir dari kekuasaan semata, melainkan dari keberanian rakyat untuk bersuara,” ujarnya.

Ramdan menyebutkan, dari hasil refleksi tersebut melahirkan delapan poin penting yang menjadi sorotan kepada pemerintah.

1. Kami Turut berduka cita atas munculnya korban yang terjadi selama demontrasi berlangsung, baik ojek online, mahasiswa, polisi dan masyarakat sipil lainnya.

2. Mengutuk keras tindakan aparat yang menghilangkan nyawa warga sipil karena bertentangan dengan kode etik Polri (Perkab No 7 Tahun 2022)

3. ⁠Mendesak Presiden Prabowo untuk melakukan penyidikan internal oknum yang mengendarai organ taktis secara transparan.

Advertisement

4. mendesak Presiden Prabowo untuk mereformasi birokrasi secara total.

5. Menuntut pemerintah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) untuk memperbaiki komunikasi politik untuk menyelesaikan huru hara di Republik ini

6. Menghimbau untuk saling menjaga, jangan menjarah, jangan hancurkan milik sesama. Jangan sakiti kawan, saudara dan tetangga.

7. Bebaskan semua massa aksi yang ditahan tanpa prosedural.

8. Menolak dengan keras kenaikan tunjangan DPR.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend